Rabu, 08 Januari 2014

Jaringan Epitel [Laporan Biologi]

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Organisme merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen yang utuh. Unit terkeil dari suatu makhluk hidup disebut sel. Adapun sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama, itulah yang disebut sebagai jaringan. Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun suatu organ didalam tubuh  misalnya jantung, paru-paru, hati ginjal dan sebagainya. Organ-organ tersebut akan bekerja sama melaksanakan suatu fungsi dan membentuk suatu organ, misalnya sistem pencernaan, pernafasan eksresi, dan sebagainya.

Satu individu akan tercipta karena adanya unit-unit tersebut diatas,    dimana susunannya yaitu dimulai dari sel, jaringan, organ, sistem organ, dan terciptalah suatu individu. Dimana individu akan melakukan suatu aktivitas sehari-hari yang tentu saja unit penyusun tadi yang mengatur segalanya. Sebagai contoh yang kita lakukan setiap saatnya yaitu bernafas, maka terjadilah suatu sistem pernafasan dimana organ-organ yang menyusun sistem pernafasan seperti rongga hidung, laring, faring, alveolus, dan paru-paru saling bekerja sama untuk menjalankan sistem tersebut.

Itulah yang melatar belakang kami melakukan praktikum ini adalah untuk mengenal lebih jauh tentang jaringan epitel yang merupakan jaringan yang menyusun organ tubuh hewan.




B.  Tujuan

Tujuan kami melakukan praktikum ini adalah mengamati jenis-jenis jaringan epitel.

C.     Waktu dan Tempat

 Waktu dan tempat kami melakukan kegiatan praktikum ini adalah:

Hari/Tanggal               : Sabtu/30 April 2011

Pukul                           : 13.00-114.30 wita

  Tempat                         : Laboratorium Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Kampus 2 UIN Alauddin Samata Gowa

 


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Jaringan epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas dengan rapat.  Jaringan tersebut melindungi bagian luar tubuh yang melapisi organ dan rongga didalam tubuh. Sel-sel epithelium menyatu dengan erat, dengan sedikit bahan-bahan diantara sel-sel tersebut, pada banyak epithelium sel-sel tersebut, dipatri menjadi satu oleh junction (persambungan) ketat. Pengemasan secara ketat ini memungkinkan epitelium berfungsi sebagai suatu rintangan yang melindsungi sel dari kerusakan mekanis, serangan mikroorganisme yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan. Permukaan bebas pada jaringan epitelium ini terpapar ke udara atau cairan, sementara sel-sel yang yang berada dibagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membran basal (basement membrane), suatu lempengan matriks ekstarsellular yang padat. Membran dalam pengertian ini tidak mengacu padasuatu billayer fosfolipid (phospolipid bilayer), seperti pada membran plasma sebuah sel. Epitelium sederhana (simple epithelium) terdiri dari lapisan sel tunggal, sementara epitelium berlapis (stratified epithelium) terdiri dari sel-sel majemuk yang tersusun bertingkat. Epitelium berlapis semu sebenarnya berlapis tunggal, tetapi terlihat berlapis-lapis karena sel itu memiliki panjang yang berbeda-beda

 (Campbell 2004, 5).

Jaringan epitel merupkan suatu lapisan dari sel-sel yang susunannya rapat, matriks ekstra selnya sedikit dan biasanya membatasi rongga-rongga dalam tubuh atau menutupi permukaan tubuh. Epitel tersebut biasanya dinamakan epitel penutup. Jaringan epitel dapat juga dijumpai pada berbagai kelenjar, oleh sebab itu dinamakan epitel kelenjar Bentuk jaringan epitel berupa lembaran selapis atau beberapa lapis. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknyasama, yang berkumpul denagn sangat erat dengan baha-bahan ekstrasellular atau matriks yang sangat sedikit. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yakni jaringan saraf dan ikat (Tim Dosen UIN Alauddin Makassar  2011, 1).

  Jaringan hewan terdiri atas jaringan epitel, ikat, otot dan saraf. Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan/organ tubuh baik permukaan luar maupun permukaan dalam endotel yang terdapat pada saluran darah kita (http:// blogspot.com/2008/04/jaringan-epitel-).

Menurut  Anonim (2011), Berdasarkan bentuk & susunannya  jaringan epitel terdiri atas:

a.    Epitel pipih selapis

Lokasi: pembuluh limfe, endotel, kapsula glomerulus, alveoli, peritonium, pleura, perikardium.Fungsi: difusi, filtrasi.

b.    Epitel kubus selapis

Lokasi: tubula ginjal, saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, permukaan ovari, permukaan dalam lensa mata, sel-sel berpigmen dari retina.
Fungsi: sekresi dan absorbs
.

c.    Epitel silindris selapis

Lokasi: lambung, usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu, saltran uterus, uterus, rongga hidung.
Fungsi: sekresi dan absorps
i.

d.   Epitel pipih berlapis banyak
Lokasi: epidermis, vagina, mulut, esofagus, saluran anus, ujueg uretra.
Fungsi: proteks
i.

Epitel kubus berlapis banyak
Lokasi: kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar tiroid, ovarium, zakar.
Fungsi: sekresi dan ekskresi
.

e.    Epitel silindris berlapis banyak
Lokasi: saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra, laring, faring, langit-langit mulut.
Fungsi: sekresi dan pergerakan.

f.     Epitel silindris berlapis banyak
Lokasi: saluran reproduksi, rongga hidung, saluran pernapasan, saluran ekskresi yang besar.
Fungsi: sekresi, proteksi dan gerakan za
t.

g.    Epitel transisional
Lokasi: saluran kencing, kandung kemih, ureter, ginjal.
Fungsi: memungkinkan perubahan dalam bentuk.

Epitelium sederhana (simple epithelium) terdiri dari lapisan sel tunggal, sementara epitelium berlapis (stratified epithelium) terdiri dari sel-sel majemuk yang tersusun bertingkat. Epitelium berlapis semu sebenarnya berlapis tunggal, tetapi terlihat berlapis-lapis karena sel itu memilki panjang yang berbeda-beda. Jaringan epitel sering disebut sebagai epitelium. Jaringan ini memilki permukaan bebas yang menghadap cairan tubuh atau lingkungan luar. Epitel selapis atau impleks dengan selapis sel tunggal yang berfungsi untuk melapisi rongga tubuh, duktus dan saluran. Epitel berlapis atau kompleks, yakni yang memilki dua atau lebih lapisan biasanya berfungsi sebagai lapisan misalnya kulit

(Latunra  2009, 27).

Berdasarkan ada tidaknya salurannya kelenjar dibedakan atas kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran sehingga sekretnya langsung disalurkan kepembuluh darah sedangkan kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang mempunyai saluran sehingga sekretnya akan tersalurkan. Berdasarkan sifat dari getah yang dihasilkannya, dikenal ada dua jenis kelenjar yakni kelenjar nonselular, kelenjar ini hasilnya tidak berupa sel melainkan hasilnya berupa enzime dan hormon, kemudian kelenjar selular adalah kelenjar yang sekretnya berupa sel-sel misalnya kelenjar lemak; ovarium sekretnya berupa telur dan testis sekretnya berupa sperma Jaringan epitel kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekresi cair yang komposisinya berbeda denagn darah atau cairan intersel. Epitel yang membentuk kelenjar tubuh dapat digolongkan menurut berbagai macam patokan misalnya kelenjar unisel terdiri dari sel kelenjar terisolasi sedangkan kelenjar multisel terdiri dari sekelompok sel-sel. Contoh kelenjar unisel adalah adalah sel goblet dari lapias usus halus atau dari traktus respiratorius. Sebagian besar kelenjar adalah multisel. Berdasarkan ada tidaknya salurannya kelenjar dibedakan dibedakan atas kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran sehingga sekretnya langsung disalurkan kepembuluh darah sedangkan kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang mempunyai saluran (Umar 2011,  36).

Permukaan epitelium yang bebas pada beberapa membran mukosa memiliki silia berdenyut yang menggerakkan lapisan tipis  mukosa disepanjang permukaan itu. Misalnya, epitelium bersilia pada saluran pernapasan kita membantu menjaga paru-paru kita agar bersih dengan cara menjerat debu dan partikel lain dan menyapu mereka kembali keatas trakea (batang tenggorok). Bentuk sel-sel yang berada pada permukaan bebas epitelium itu dapat berubah menjadi kuboidal (seperti dadu), kolumnar (seperti batu yang dijejer berdiri), atau skuamosa (datar seperti tegel lantai) dari penggabungan ciri-ciri bentuk sel dan jumlah lapisan, kita mendapatkan istila seperti epitelium kuboidal sederhana dan epitelium skuamosa berlapis. Selain melindungi organ-organ yang dilapisinya, beberapa macam epitelium dapat menyerap atau mengsekresikan larutan kimia, misalnya sel-sel epitelium yang melapisi (lumen) atau rongga saluran pencernaan dan pernapasan membentuk suatu membran mukosa sel-sel ini mengsekresikan larutan encer yang disebut mukus, yang melicinkan atau melumasi permukaan saluran dan menjaganya agar tetap lembab. Membran mukosa yang melapisi usus halus juga, mengsekresikan enzim-enzim  pencernaan dan menyerap nutrien (Campbell 2004, 5).

Jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan seluler. Tidak ada pembuluh darah dalam jaringan kapiler yang terletak dijaringan bawahnya. Sifat-sifat jaringan epitel tergantung dari fungsi dan letaknya dalam tubuh. Walaupun demikian, mereka mempunyai sifat dasar umum yang sama. Adapun sifat umum jaringan epitel, antara lain : Bentuk sel dasarnya ada 3 jenis yakni sel gepeng, sel kubus dan sel kolumnar. Semua jaringan epitel pada permukaan basalnya melekat pada jaringan penyambung dibawahnya yang disebut dengan “lamina basalis” yang merupakan bagian dari membran basalis. Semua jaringan epitel avaskuler. Sel-sel jaringa epitel yang bersebelahan mempunyai daerah-daerah perlekatan khusus yang disebut “tautan sel” dan adanya polarisasi sel-sel epitel. Jaringan epitel mempunyai fungsi utama yakni untuk menutupi dan melapisi permukaan kulit, sebagai jaringan yang mengabsorbsi sekaligus mengreabsiorbsi, untuk sekresi, sensoris dan kontraktil. Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain (Umar 2001, 29).

Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersususn dalam lapisan pipih. Lapisan ini melapisi berbagai rongga dan tabung pada tubuh. Jaringan ini juga membentuk kulit yang membungkus tubuh. Jaringan epitel menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi-fungsi ini mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat diperbatasn antar massa sel dan rongga atau ruang. Epitelium kulit melindungi jaringan dibawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi ultraviolet dan serangan bakteri. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar. Dahulu istilah epitel dipergunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada diatas tonjolan anyaman di penyambung merah bibir (thele bibir). Istilah kini dipergunakan untuk semua jaringan. Epitel juga berfungsi dalam mengangjut bahan-bahan dari dan kejaringan dan rongga yang dipisahkannya. Epitel kolumnar pada saluran pencernaan mengeluarkan enzim-enzim cerna ke dalam intestine dan juga menyerap produk akahir pencernaan makanan dari padanya. Semua kelenjar pencernaan pada tubuh dilapisi oleh ephitelium. Epitelium juga melapisi tabung air dan rongga paru-paru. Epitelium ini mengeluarkan mucus untuk melindungi dirinya terhadap kekeringan dan untuk menangkap partikl-partikel debu yang terhirup. Banyak diantara sel-selnya mempunyai silia dipermukaan “bebas” yang mengatur mucus dengan bawaan bahan asing kembali keatas sampai leher. Sel-sel kelamin harus dilepaskan dari tubuh agar berfungsi dalam reproduksi seksual. Jadi kitapun tahu sel-sel tersebut bersal dari epithelium, dalam hal ini epithelium germinal

(Kimball 1992, 31).

Jaringan epitel kubus bersilia ini banyak terdapat pada ductus spermaticus atau saluran testis, terdapat juga pada  traklea maupun pada bronkus. Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita, merupakan pelindung tubuh bagian luar. Setiap hari ada jutaan kulit yang rusak dan mesti diperbaiki. Kulit terbagi atas dua lapi yakni epidermis (bagian luar) dan dermis korium) atau lapisan dalam. Lapisan luar (epidermis) terdiri atas stratum korneum (lapisan zat tanduk), yang selalu mati dan selalu mengelupas, kemudian stratum Iusidium dimana lapisan ini hanya terdapat pada lapisan telapak kai dan tangan, selanjutnya adalah startum granulosumyang mengandung pigmne(warna) atau granula-granula dan yang terakhir adalah stratum germinativum, sel-selnya dibuat dan dibentuk kearah luar. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar, pembuluh darah dan serabut saraf. Kelenjar pada dermis meliputi glandula sebasea atau kelnjar minyak dan glandula sudorifera atau kelenjar keringat. Pangkal kelenjar keringat berdekatan dengan kapiler darah (Yayan 1994, 58).



BAB III

       METODE PRAKTIKUM

A.  Alat dan Bahan

1.         Alat

Alat yang kami gunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.

2.         Bahan

Bahan yang kami gunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

a.    Preparat Mammal Kidney (Ginjal mamalia)                                              1 buah

b.      Preparat Intestine/ Doudenum                                                                  1 buah

c.       Preparat Trakea Kelinci                                                                             1 buah

B.  Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1.        Mengamati preparat Mammal Kidney pada epitel selapis (endotelium) dari pembuluh darah. Perhatikan inti sel yang berbentuk pipih memanjang, terdiri dari sel-sel endotelium dan membran basal. Mengamati pula secara seksama  lapisan parietal kapsul Bowman’s. Memperhatikan inti sel epitel yang berbentuk piph memanjang dan membran basal. Kemudian menggambar hasil pengamatan.

2.    Mengamati secara seksama preparat Mammal Kidney pada tobulus kontortus proksimal ginjal, terdiri dari lumen, sel epitel kubus dan membrane basal. Struktur ini merupakan segmen awal dari nefron dan berkelok-kelok dan dibatasi oleh epitel selapis kubus. Mengamati pula secara seksama tubulus kontortus distal ginjal, terdiri dari lumen, sel epitel pipih dan membrane basal. Struktur ini sel-sel epitelnya lebih keciol dibanding dengan tobulus proksimal, namun lumennya lebih besar dibanding dengan tubulus proksimal. Kemudian menggambar hasil pengamatan.

3.      Mengamati secara seksama sayatan melintang usus halus, terutama pada lapisan epitel pembatas pada lapisan mukosa. Mengamati pula secara seksama kedudukan sel goblet diantara sel-sel epitel usus.

4.      Menggambar epitel selindris pada pembesaran 10 x 40.

5.      Mengamati secara seksama epitel berlapis banyak bersilia yang membatasi lumen pada preparat trakea. Perhatikan posisi sel basa,epitel silindris bersilia, sel goblet dan membrane basal. Kemudian menggambar hasil pengamatan.

6.      Mengamati secara seksama epitel berlapis banyak pada daerah epidermis kulit. Perhatikan posisi stratum germinativun, stratum spinosum, stratum garnulosum, stratum Iusidium,stratum korneum dan membrane basal. Kemudian menggambar hasil pengamatan.

7.      Mengamati secara seksama kelenjar keringat. Memperhatikan segmen sekretori dan segmen salurannya. Mengamati secara seksama kelenjar sabaceus disekitar folikel rambut.



BAB IV
PEMBAHASAN

B.     Pembahasan

1.      Endotelium Pembuluh Darah Pada Ginjal

       Endotelium pembuluh darah pada ginjal terbentuk dari sel epitel pipih selapis  dan membentuk subuah lingkaran. Endotelium di sini Tersusun sebagai berikut :

a.       Inti sel, sebagaimana yang kita ketahui bahwa inti sel itu berfungsi sebagai pengkoordinir pusat seluruh kegiatan sel dan pada tubuh kita itu biasanya juga berfungsi untuk proses sintesis protein. Namanya saja inti sel pasti dan tentu saja dia berada ditengah-tengah sebuah sel.

b.      Lumen, kita kembalikan pengertian dari lumen itu sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga.

c.       Membran basal merupakan membran yang berada didasar sebuah sel. Membran basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel

2.      Lapisan periatalis kapsul bowman’s

        Pada lapisan perietalis kapsul bowman’s tersusun oleh jaringan epitel pipih yang membentuk dua lapis lingkaran sehingga terbentuk dua buah lumen yaitu lumen luar dan lumen dalam. Dan seperti halnya jaringan yang lain, terdiri atas membran basal dan inti sel. Berikut akan dipaparkan satu persatu mengenai bagian-bagian dari lapisan parietalis kapsul bowmna’s:

a.    Inti sel, jauh-jauh sudah diterangkan bahwa inti sel itu berfungsi sebagai pengkoordinir dan sebagai pusat dari seluruh kegiatan sel dan pada tubuh kita itu biasanya juga berfungsi untuk proses sintesis protein. Namanya saja inti sel pasti dan tentu saja dia berada ditengah-tengah (center) sebuah sel.

b.    Membran basal berfungsi sebagai tempat melekatnya jaringan epitel dan inti sel berfungsi untuk mengatur segala aktivitas sel. Namanya saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel.

c.     Pada lapisan perietalis kapsul bowman’s tersusun oleh jaringan epitel pipih yang membentuk dua lapis lingkaran sehingga terbentuk dua buah lumen yaitu lumen luar dan lumen dalam. Dimana lumen bagian luar berfungsi sebagai filtrasi (penyaringan) dimana yang disaring disisni biasanya adalah darah sedangkan untuk lumen bagian dalam berfungsi untuk menyimpan zat-zat makanan yang akan dibutuhkan oleh sel biasanya lumen ini terdapat pada rongga, atu ruang sel tertentu yang memang dibagian selnya terdapat lumen.

3.Epitel kubus pada tubulus kontortus proksimal

       Tersusun oleh jaringan epitel kubus (kuboid). Dan terdiri atas membran basal. inti sel dan lumen. pada tubulus kontortus proksimal memilliki inti sel epitel kubus besar dan lumen yang kecil. Hal ini disebabkan karena dominasi membran basal pada jaringan epitel ini berlebih sehingga menyebabkan membran basal dan inti selnya membesar dan lumennya mengecil. Berikut akan dipaparkan satu persatu mengenai bagian-bagian yang menysusun sel epitel kubus pada tubulus kontortus proksimal :

a.       Inti sel, jauh-jauh sudah diterangkan bahwa inti sel itu berfungsi sebagai pengkoordinir dan sebagai pusat dari seluruh kegiatan sel dan pada tubuh kita itu biasanya juga berfungsi untuk proses sintesis protein. Namanya saja inti sel pasti dan tentu saja dia berada ditengah-tengah (center) sebuah sel.

b.      Membran basal. Namanya saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel

c.    Lumen, kita kembalikan pengertian dari lumen itu sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga.

4.Epitel kubus pada tubulus kontortus distal

bentuknya juga sama dengan epitel kubus pada tubulus kontortus proksimal. Berbeda dengan inti sel pada epitel kubus tubulus kontortus proksimal pada tubulus kontortus distal memiliki inti lebih kecil, dan lumennya lebih besar. Penyebabnya karena dominasi membran basal pada jaringan epitel ini lebih berkurang, itulah yang menyebabkan membran basalnya menjadi kecil lumennya membesar dan inti selnya juga membesar. Berikut akan dijelaskan satu persatu mengenai bagian-bagian dari sel Epitel kubus pada tubulus kontortus distal:

a.       Inti sel, jauh-jauh sudah diterangkan bahwa inti sel itu berfungsi sebagai pengkoordinir dan sebagai pusat dari seluruh kegiatan sel dan pada tubuh kita itu biasanya juga berfungsi untuk proses sintesis protein. Namanya saja inti sel pasti dan tentu saja dia berada ditengah-tengah (center) sebuah sel.

b.      Membran basal. Namanya saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel

c.    Lumen, kita kembalikan pengertian dari lumen itu sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga.

d.      Epitel kubus, dari referensi menjelaskan bahwa epitel selapis kubus disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Inti selnya berbentuk bulat, berukuran besar, dan terletak di tengah. Terdapat pada permukaan ovarium, kelenjar gondok, dan permukaan lensa mata. Berfungsi melindungi bagian-bagian di bawahnya serta sekresi.

5.Penampang melintang usus

       Mempunyai struktrur penyusun yaitu, sel otot yang bentuknya bundar dan mengelilingi organ yang berada didalamnya fungsinya untuk melindungi organ dalamnya seperti yang terjadi pada dinding sel, selain itu terdapat membran basal yang bentuknya tidak tetap, fungsinya sebagai perekat yang menghubungkan antara sel otot dengan struktur dalam. Adapula Jonjot usus yang bentuknya seperti tonjolan yang muncul dari belakang membran basal dan yang terakhir adalah lumen yang di kelilingi oleh struktur-struktur yang telah disebutkan diatas tadi, Namun untuk lebih mendetailkan bagian bagian dari penampang melintang usus maka berikut akan dipaparkan satu persatu mengenai bagia-bagiannya:

a.       Membran basal. Namanya saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel

b.    Jonjot usus, inilah sel yang terdapat didalam usus yang terus bergerak untuk mendorong makanan sehingga juga pada usus ada yang disebut dengan absorbsi yakni penyerapan jadi makanan itu juga tidak didorong begitu saja tetapi dia diserap juga.

c.    Lumen, kita kembalikan pengertian dari lumen itu sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga.

d.   Sel otot terletak diantra membran basal yang menghubungkan dengan sel-sel yang ada didalam, sebagaimana yang kita  ketahui disisni bahwa penampang melintang usus ini tidak memiliki inti sel akan tetapi memiliki sel otot, dimana sel otot inilah yang mengalami kontraksi dan berfungsi untuk mengatur ataui mempengaruhi seluruh kegiatan sel yang ada didalamnya.

6.Epitel silindris

       Bentuknya setengah lingkaran dan jika di perhatikan secara baik-baik akan di dapatkan bahwa di dalam setengah lingkaran tersebut terdapat lagi sel epitel yang bentuknya seperti duri-duri. Sel epitel ini mengelilingi lumen. Sel ini hampir mirip dengan huruf “U” bedanya saja epitel silindris ini lebih komplek daripada huruf “U” karena memiliki bagian-bagian tertentu, dan berikut kana dijelaskan bagian-bagian tersebut :

a.       Epitel silindris, bentuk sel seperti silinder atau persegi panjang. Inti sel terletak mendekati bagian basal. terdapat pada epitel dinding usus, lambung, kelenjar pencernaan dan kantung empedu. Berfungsi untuk proteksi, absorbsi dan sekresi.

b.      Membran basal. Namanya saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel.

c.    Lumen, kita kembalikan pengertian dari lumen itu sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga.

7. Epitel berlapis banyak palsu pada trakea

       Bentuknya jika dilakukan perbesaran berlipat maka akan di dapatkan bentuk  seperti gunung-gunung yang menjulang. Di dalam sel ini terdapat inti sel yang berfungsi mengkoordinir/mengatur sistem kerja pada semua sel, membran basal yang sebagai penyusun dan tempat melekatnya sel epitel, silia berupa rambut-rambut yang menempel pada ujung sel silindris berlapis, sel goblet memiliki bentuk yang hampir sama dengan sel silindris. yang membedakannya, sel goblet memiliki bentuk ujung yang meruncing sedangkan sel epitel silindris memiliki bentuk seperti sebuah silinder atau tabung. Dan berikut akan dipaparkan satu persatu mengenai bagian dari sel tersebut:

a.    Silia, berbicara masalah silia sebagaiman ayang kita ketahui bahwasilia adalah rambut-rambut tipis dan kita bisa mengambil contoh silia yang terdapat dihidung, silia disini berfungsi untuk melindungi hidung dari kotoran-kotoran yang ada dilur jadi silia ini berfungsi untuk mneyaring kotoran-kotoran yang kan masuk kedalam hidung kita.

b.    Epitel ini tampak seperti berlapis-lapis, padahal semua sel melekat pada membran basalis, dijumpai pada saluran pernafasan (trachea), saluran alat kelamin jantan (epididimis)

c.       Inti sel, jauh-jauh sudah diterangkan bahwa inti sel itu berfungsi sebagai pengkoordinir dan sebagai pusat dari seluruh kegiatan sel dan pada tubuh kita itu biasanya juga berfungsi untuk proses fsintesis protein. Namanya saja inti sel pasti dan tentu saja dia berada ditengah-tengah (center) sebuah sel.

d.      Membran basal. Namanya saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel

e.    Sel basal hampir sama dengan membran basal namanya saja sel basal tentunya sel ini juga berada didasar sel hanya bedanya sel basal ini hanya melekat pada membran dan membran yang berfungsi untuk memproteksinya sedangkan sel basal berfungsi untuk mengikat jaringan, selanjutnya yang membedakan antara sel basal dan sel goblet ini bahwa pada sel goblet dia memeliki inti yang lebih besar dan berbentuk meruncing segitiga pada ujungnya.

f.       Sel goblet merupakan sel yang memiliki inti besar dan memiliki kelanjar campuran sekorosa atau mukoserosa dan akhirnya kedua kelenjar campuran tersebutlah yang menghasilkan yang dinamakan mucus (lender). Jadi intinya sel goblet itu adalah sel yang menghasilkan mucus dengan bantuan kelanjar campuran yakni serosa atau mukoserosa.





BAB V

PENUTUP



A.     Kesimpulan

                Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa jaringan epitel berdasarkan bentuk dan susunannya dibagi menjadi beberapa bagian yakni epitel pipih selapis fungsinya sebagai difusi dan filtrasi, epitel pipih banyak lapis fungsinya sebagai proteksi, epitel kubus selapis fungsinya sekresi dan absorbsi, epitel kubus banyak lapis fungsinya sekresi, epitel silindris selapis fungsinya sekresi, absorbsi, proteksi, meminyaki, dan memindahkan benda-benda dengan silia, epitel silindris berlapis banyak fungsinya sekresi dan pergerakan, epitel silindris bersilia fungsinya sebagai proteksi, sekresi, epitel transisional yang merupakan epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan

Daftar Pustaka
http://abdillahbugis.blogspot.com/2012/02/laporan-lengkap-jaringan-epitel.html

1 komentar: