Kamis, 27 November 2014

Makalah Sel Hewan | BIOLOGI

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengambil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita mempelajari biologi khususnya mengenai sel. Hal ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk suatu kesatuan untuk membentuk kehidupan. Kita bisa melihat bahwa alam semesta ini begitu luas, namun  apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.
Dari masa ke masa dilakukan penelitian dan penemuan mengenai sel dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian yang bahkan sudah mencapai pada tahap genetik.
Berangkat dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat di segala bidang aspek keilmuan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dengan teori-teori baru yang dihasilkan, dan mampu menjawab serta menutupi pendapat atau teori-teori sebelumnya. Ini menunjukkan sifat ilmu pengetahuan yang selalu dinamis dengan perubahan-perubahannya. Ilmu pengetahuan zaman era global ini sudah semakin canggih, dengan penemuan-penemuan baru yang dihasilkan dapat digunakan untuk menutupi hal-hal kecil dalam diri manusia. Meski demikian, dengan semakin merambatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekarang ini, ternyata masih belum bisa menyaingi apa yang ada dalam tubuh kita.
Semua tubuh organisme terusun atas sel-sel. Mulai dari sayap kupu-kupu hingga mahkkota bunga yang berwarna-warni. Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak bisa dilihat dengan kasat mata. Untuk ukuran sekecil itu, sel tergolong sangat luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar proses kehidupan terus berlangsung. Sebagai suatu pabrik kehidupan, sel memiliki karakteristik yang dapat membedakan dimana ia tumbuh dan berkembang. Dengan mengetahui komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan itu sendiri.
Dalam makalah ini, pembahasan mengenai sel hanya akan lebih menekankan pada struktur dan fungsi sel hewan. Seperti yang telah diketahui, susunan sel hewan merupakan susunan sel yang dimiliki oleh manusia, sehingga pembahasan tersebut akan dapat mengaacu pada diri kita sendiri dan sekitarnya.

1.2        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah yang akan menjadi fokus pembahasan dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut.
1.      Bagaimana karakteristik sel hewan?
2.      Bagaimana struktur dan fungsi organel-organel sel hewan?

1.3        Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari sel hewan.
2.      Untuk mengetahui bagaimana struktur dan fungsi dari sel hewan.

1.4        Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut.
1.      Melalui pembuatan makalah ini diharapkan bagi siswa agar mampu mempresentasikan dan memahami mulai dari karakteristik, struktur dan fungsi sel hewan serta susunan organel sel hewan.
2.      Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan  yang lebih mengenai sel hewan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1        Karakteristik Sel Hewan
Sel hewan merupakan nama umum dari sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dengan sel eukariotik lainnya, seperti sel tumbuhan karena tidak mempunyai dinding sel dan kloroplas.
Sel hewan memiliki bentuk yang bervariasi karena tidak memiliki dinding sel yang keras. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis dan tidak kuat. Ada beberapa sel hewan (khususnya hewan bersel satu) yang terlindungi oleh cangkok keras dan kuat. Cangkok ini umumnya tersusun dari zat kersik dan partikel serta banyak terdapat pada Euglena dan Radiolaria.
Pada umumnya, sel hewan tidak mempunyai vakuola. Jika terdapat vakuola, ukurannya pun sangat kecil. Amoeba dan Paramecium adalah beberapa jenis hewan bersel satu yang memiliki vakuola. Vakuola terbagi menjadi 2 macam, yaitu vakuola kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola nonkontraktil (penyimpanan makanan). Sementara itu, bagian terbesar pada sel hewan adalah nukleus.
Di dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol tersebut ada dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Pada saat terjadi pembelahan sel, setiap sentriol memisahkan diri menuju kutub berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.


2.2        Struktur dan Fungsi Sel Hewan
Gambar struktur sel hewan

Secara umum, struktur dan fungsi sel hewan terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu membran sel, inti sel (nukleus), dan sitoplasma.
A.    Membran Sel / Cell Membrane
Membran sel adalah suatu struktur lapisan elastis yang sangat tipis melapisi seluruh bagian sel. Membran sel disebut juga membran plasma atau plasmalemma. Membran sel tebalnya sekitar 7,5-10 nm, dan sebagian besar membran sel terdiri dari lemak (45%) dan protein (55%). Fungsi membran sel adalah sebagai berikut.
1)      Sebagai sekat pembatas antara isi sel dan lingkungan di luar sel.
2)      Sebagai reseptor (penerima)
3)      Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia, misalnya respirasi sel
4)      Sebagai pengendali dan pengontrol transportasi zat dari dan ke dalam sel.
Membran sel merupakan pintu gerbang keluar-masuknya zat dari dan ke dalam sel. Membran sel bersifat semipermeabel atau diferensial permeabel. Membran sel disebut semipermeabel sebab hanya dapat dilalui oleh air dan molekul gas. Membran sel ini  juga dikatakan bersifat deferensial permeabel karena membran sel dapat dilalui oleh zat-zat tertentu, tetapi sebagian zat lainnya ditahan, misalnya glukosa, asam amino, asam lemak, dan gliserol.

B.     Inti Sel (Nukleus) / Cell Nucleus
         Gambar struktur nukleus

Nukleus adalah inti sel. Nukleus merupakan struktur yang besar dalam sel, dimana hampir di semua sel hanya ada satu nukleus, yang merupakan campuran granula yang kaya DNA dan protein DNA yang lebih dikenal sebagai gen. Nukleus adalah organel sel yang utama, di mana didalamnya terdapat kromatin, benang panjang DNA.
a)      Letak dan Struktur Nukleus
(1)   Membran luar berhubungan dengan retikulum endoplasma granular
(2)   Membran nukleus strukturnya seperti membran plasma.
(3)   Membran dalam membatasi bagian koloid nukleus yang disebut nukleoplasma.
(4)   Dalam nukleoplasma didapatkan : kromatin, nukleolus, enzim-enzim yang berperan dalam sintesis asam nukleat, protein-protein lain, kalium, natrium, magnesium dan kalsium.

b)      Nukleus terdiri dari :
(1)   Membran inti
Ciri-ciri membran inti, yaitu :
(a)    Hanya ada (1) satu mengelilingi inti sel
(b)   Struktur membran inti sama seperti membran plasma.
(c)    Berfungsi sebagai pemisah antara nukleus (inti) dan sitoplasma.
(2)   Kromatin
Ciri-ciri dari kromatin adalah:
(a)    Terdiri dari DNA ( Deoxiribonukleat Acid) dan protein.
(b)   Kromatin menjadi kromosom pada saat pembelahan.
(3)   Nukleolus (Inti Sel)
Ciri-ciri nukleolus antara lain:
(a)    Inti dari banyak sel yang mengandung satu atau lebih struktur yang terang, tidak mempunyai batas yang tegas, mengandung RNA yang banyak dan protein.
(b)   Nukleolus terlihat dibawah mikroskop cahaya sebagai bentuk spheris atau bulat pada nukleus sel dalam keadaan interfase.
(c)    Nukleolus akan menjadi besar bila sedang aktif mensintesis protein.

c).   Secara umum, fungsi nukleus yaitu :
·         Mengendalikan metabolisme sel
·         Tempat penggandaan dan transkripsi DNA
·         Pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik

C.    Sitoplasma / Cytoplasm
Sitoplasma berasal dari kata cyto,yang berarti sel, dan plasma yang berarti bentuk. Jadi sitoplasma adalah hal yang hidup di dalam membran plasma dan di luar nukleus yang menentukan bentuk sel. Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel sel. Sitoplasma yang dekat nucleus disebut endoplasma, sedangkan yang didekat membran plasma disebut ektoplasma. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Dilihat dari segi kimianya, sitoplasma terdiri dari:
1)      75-90% terdiri dari air
2)      10-25% dari komponen zat padat, antara lain adalah karbohidrat, lemak dan zat-zat organik yang lebih sederhana.
         Fungsi utama kehidupan terjadi di sitoplasma. Hampir semua kegiatan metabolisme di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.
Fungsi sitoplasma :
·         Sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel
·         Terdapatnya fungsi sitoplasma yang berhubungan dengan sitosol, yaitu:
1)      Pengaturan enzimatik dan metabolisme
2)      Sintesis protein ribosom
3)      Penyimpanan lemak dan glikogen

 Sitoplasma terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a.       Sitosol, yaitu cairan yang mengelilingi organela-organela sel. sitosol menempati kira-kira 55% dari total volume sel
b.      Organela-organela sel, yang merupakan struktur-struktur penting pada sel, yang terdiri dari retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, ribosom, mitokondria, lisosom, sentriol dan peroksisom yang akan dijelaskan sebagai berikut ini.

1.      Retikulum Endoplasma (RE) / Endoplasmic Reticulum (ER)
     Gambar struktur RE
Retikulum Endoplasma merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop RE tampak seperti saluran berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga. Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.
Fungsi umum retikulum endoplasma yaitu sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Dalam sel terdapat 2 tipe RE, yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus.
a)      Retikulum Endoplasma Kasar (REK)
Rough Endoplasmic Reticulum
         Disebut REK karena permukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga tampak seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesis protein. Protein yang disintesis pada ribosom yang melekat pada RE biasanya ditujukan untuk luar sel.
         Setelah protein selesai dibuat oleh ribosom di permukaan RE, protein tersebut di angkut ke ruangan dalam RE. Dalam saluran ini protein mungkin diubah oleh enzim yang berada di permukaan dalam membran RE. Apabila protein telah mencapai ujung RE, protein tersebut disimpan dalam membran kecil yang mengandung kantong (vesikula). Vesikula ini dibentuk dari irisan REH yang berhubungan dengan REK.
         Jadi, fungsi REK adalah mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetik antara inti sel dengan sitoplasma.
b)      Retikulum Endoplasma Halus (REH)
Smooth Endoplasmic Reticulum
         REH tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya halus. REH memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen, dan persenyawaan steroid seperti kolesterol, gliserida, dan hormon.  
2.      Badan Golgi (Kompleks Golgi) / Golgi Complex
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran.  Badan golgi merupakan saluran-saluran yang terletak di dekat nukleus dan terlibat dalam proses sekresi. Sekresi misalnya hormone dan neurotransmitter. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik. Setiap sel hewan memiliki 10 sampai 20 badan golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki beberapa ratus badan golgi.
Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus, dan vesikula. Sisterna membentuk pembuluh-pembuluh halus (tubulus). Dari tubulus dilepaskan kantong-kantong kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim-enzim atau pembentuk dinding sel.
a)      Letak dan Struktur Badan Golgi
(1)   Badan golgi terletak didekat nukleus (inti sel)
(2)   Badan golgi berbentuk sisternae (kantong pipih ) yang tersusun dalam tumpukan 6-30 kantong pipih. Struktur tumpukan ini disebut diktiosom.
(3)   Gelembung berisi enzim pencernaan yang keluar dari badan golgi disebut lisosom.
b)      Fungsi Badan Golgi
Fungsi badan golgi antara lain :
(1)   Mengolah zat-zat yang sudah dibentuk dalam retikulum endoplasma
(2)   Mensintesis karbohidrat yang tidak dapat dibentuk dalam retikulum endoplasma (seperti asam siasalat, fruktosa, galaktosa)
(3)   Dalam kantong badan golgi terjadi modifikasi protein-protein yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma sebelum dikirim ke tempat tujuan (misalnya, penambahan oligosakarida).
(4)   Badan golgi berperan dalam transportasi zat keluar dari sel.

3.      Ribosom / Ribosome
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17-20 mikron yang tersusun oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup. Ribosom terdapat bebas di sitoplasma atau melekat pada REK. Tiap ribosom terdiri dari dua subunit yang berbeda ukuran. Dua subunit ini saling berhubungan dalam suatu ikatan yang distabilkan oleh ion magnesium.
a)      Struktur Ribosom
(1)   Ribosom tersusun oleh rRNA (ribosomalRNA)
(2)   Ribosom berukuran ±15 mm
(3)   Kecuali terdapat dalam sitosol, ribosom ditemui juga melekat pada retikulum endoplasma sehingga retikulum endoplasma kelihatan bergranula dan didalam mitokondria.
(4)   Ribosom bekerja sebagai pabrik pembentukan protein.
b)      Fungsi Ribosom
(1)  Ribosom yang melekat di retikulum endoplasma mensintesis protein untuk diekspor ke lumen retikulum dan badan golgi.
(2)   Ribosom bebas yang terdapat di sitoplasma membuat protein untuk kebutuhan sel itu sendiri.

4.      Lisosom / Lysosome
Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk atau hasil ER kasar dan badan golgi. Lisosom merupakan kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Nama lisosom berasal dari dua kata Latin yang berarti badan pemecahan. Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fospolipid, asam nukleat, dan protein. Enzim-enzim tersebut bekerja sangat baik pada keadaan asam kira-kira pada pH 5. Enzim ini dinamakan lisozim atau enzim hodrolitik. Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih , juga dalam autofagus.
Enzim lisozom adalah suatu protein yang di produksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasuka ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan didalam sitoplasma. Jadi proses pembentukan lisosom ada dua macam, pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi.
Fungsi lisosom :
Fungsi utama lisosom adalah berperan dalam pencernaan intrasel. Fungsi lisosom ada 3 yaitu endositosis, fagositosis, dan autofagi.
(1)   Endositosis. Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan,yang disebut endosom awal.
(2)   Fagositosis. Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri atau virus ke dalam sel.
(3)   Autofagi. Proses autofagi untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, organel yang tidak  berfungsi lagi
Selain itu, terdapat juga fungsi lisosom yang lainnya, yaitu :
·         Berperan penting dalam matinya sel
·         Mencerna makromolekul secara intraseluler
·         Sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler
·         Menghancurkan organel sel lain yang sudah tidak berfungsi
·         Menghancurkan selnya sendiri (autolisis)



5.      Mitokondria / Mitochondria
Gambar struktur mitokondria

Mitokondria adalah badan energi sel yang berisi protein dan benar-benar merupakan “gardu tenaga”. “Gardu tenaga” ini mengoksidasi makanan dan mengubah energi menjadi adenosin trifosfat atau ATP pada respirasi sel. ATP menjadi agen dalam berbagai reaksi termasuk sintesis enzim. Mitokondria penuh selaput dalam yang tersususn seperti akordion dan meluaskan permukaan tempat terjadinya reaksi.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran luar dan membran dalam. Membran luar memiliki permukaan halus, sedangkan membran dalam berlekuk-lekuk. Pelekukan ini disebut kista. Sel-sel yang aktif atau memiliki metabolisme tinggi, misalnya sel otot jantung, mitokondrianya banyak mengandung krista. Pada krista terdapat enzim untuk fosforilasi oksidatif dan sistem transport elektron. Protein yang berperan dalam respirasi, termasuk enzim pembuat ATP, dibuat dalam membran dalam. Membran  dalam memiliki permukaan yang luas sehingga dapat meningkatkan produktivitas respirasi seluler.
Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua ruang, yaitu ruang intermembran dan matriks mitokondria.


a.         Ruang Intermembran
Ruang intermembran merupakan ruangan di antara membran luar dan membran dalam. Membran luar dapat dilalui semua molekul kecil tetapi tidak dapat dilalui protein dan molekul besar.
b.         Matriks Mitokondria
Matriks mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh membran dalam. Beberapa tahapan metabolisme terjadi dalam matriks. Matriks mengandung enzim untuk siklus Krebs dan oksidasi asam lemak. Matriks juga banyak mengandung protein dan DNA, ribosom dan beberapa jenis RNA. Mitokondria dapat menyintesis protein sendiri karena memiliki DNA, RNA, dan ribosom.
Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah ada sebelumnya (seperti pembelahan bakteri). Penyebaran dan jumlah mitokondria di dalam setiap sel tidak sama dari hanya satu hingga beberapa ribu. Pada sel sperma mitokondria tampak berderet-deret pada bagian ekor yang digunakan untuk bergerak.
Fungsi mitokondria :
(1)   Sebagai penghasil energi/tenaga melalui proses oksidasi.
(2)   Berperan penting dalam proses kimia pada pembentukan ATP. Energi yang dihasilkan dalam bentuk energi kimia terikat dalam ATP.
(3)   Mitokondria bertugas dalam melakukan respirasi sel dan melepaskan energi yang diperklukan oleh sel-sel untuk menjalankan fungsinya.

6.      Sentriol / Centriole
Sel hewan, mikroorganisme, dan tumbuhan tingkat rendah memiliki dua sentriol pada sitoplasma. Sentriol merupakan hasil perkembangan sentrosol, yaitu pusat sel, daerah dari sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus yang berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis. Dari sentriol memancar benang-menang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan terjerat pada benang tersebut. Melalui benang gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosom berjalan menuju kutub masing-masing.
Fungsi sentriol :
·         Mengatur pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada hewan
·         Mensintesis mikrotubul silia dan flagela
·         Menghasilkan gelendong pada sel hewan
·         Sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis

7.      Sitoskeleton / Cytoskeleton
Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda yaitu mikrofilamen, mikrotubul, dan filamen antara.
Fungsi sitoskeleton adalah sebagai berikut.
·         Memberikan kekuatan mekanik pada sel
·         Menjadi kerangka sel
·         Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian lain

a.      Mikrofilamen atau Filamen Aktin
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang disebut aktin. Mikrofilamen berdiameter 5-6 nanometer (nm), sehingga untuk mengamatinya harus menggunakan mikroskof elektron.
Fungsi mikrofilamen :
·         Berfungsi pada pergerakan sel sewaktu terjadi pembelahan, sitoplasma dan kontraksi otot

b.      Mikrotubul
Mikrotubul adalah rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini membentuk tabung berlubang. Mikrotubul tersusun atas bola-bola molekul yang disebut tubulin. Diameter mikrotubul lebih kurang 25 nanometer. Mikrotubul merupakan serabut penyusun sitoskeleton terbesar. Selain itu, mikrotubul dapat membentuk organel sitoplasma berupa sentriol, silia dan flagella.
Sentriol berbentuk silindris dan disusun dari mikrotubul yang tersusun sangat teratur. Pada saat sel membelah, sentriol akan membentuk benang-benang gelendong inti. Silia dan flagella merupakan tonjolan yang dapat bergerak bebas dan dijulurkan.
Fungsi mikrotubul :
·         Membentuk protein tubulin
·         Penyusun spindel, sentriol, silia & flagela
·         Berperan penting dalam pembelahan sel secara mitosis
·         Mengarahkan gerakan komponen-komponen sel
·         Mempertahankan bentuk sel
c.       Filamen Antara (Serabut Antara)
Filamen antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit. Filamen ini berdiameter 8-10 nm. Disebut serabut antara karena berukuran diantara ukuran mikrotubul dan mikrofilamen. Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimetin. Akan tetapi, tidak semua sel tersusun atas fimetin, contohnya sel kulit tersusun oleh protein keratin.

8.      Peroksisom (Badan Mikro) / Peroxisome
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Enzim katalase berfungsi untuk metabolisme lemak dan fotorespirasi. Selain itu enzim katalase juga bertindak sebagai katalisator yang  mengaktalisis perombakan hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal. Di sana peroksisom menetralkan radikal bebas (ion-ion oksigen yang dapat merusak sel). Selain itu, peroksisom juga menetralkan obat-obatan dan alkohol. Peroksisom menghasilkan hidrogen peroksida saat menguraikan alkohol dan membunuh bakteri. Namun, hidrogen peroksida yang berbahaya itu akan diuraikan menjadi air dan oksigen oleh enzim katalase yang ada di dalam peroksisom. Peroksisom juga menguraikan asam lemak, yang akan digunakan oleh mitokondria sebagai sumber energi.
Fungsi peroksisom :
·         Merubah lemak menjadi karbohidrat
·         Menghasilkan enzim oksidatif untuk membentuk H2O2 untuk merombak lemak
·         Menghasilkan enzim katalase untuk mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2










BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan mengenai pembahasan sel hewan yaitu sebagai berikut.
1.      Sel hewan memiliki karakteristik yang berbeda dengan sel lainnya seperti sel tumbuhan. Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, seperti tidak mempunyai dinding sel dan vakuola. Dengan tidak mempunyai dinding sel tersebut, maka bentuk sel hewan tidak tetap atau dapat berubah-berubah.
2.      Struktur penyusun sel hewan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu membran sel (membran plasma), inti sel (nukleus), dan sitoplasma. Setiap bagian-bagian sel tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.

3.2    Saran
Materi mengenai sel hewan ini memang terbilang cukup luas, maka dari itu diperlukan pemahaman dan penguasaan materi lebih mendalam lagi agar siswa tidak hanya dapat memahami setengah-setengah dari materi tersebut. Maka dari itu diperlukan perangkat pendukung yang lebih  lengkap agar materi mudah dipahami oleh siswa.







DAFTAR PUSTAKA




Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga

http://dnginside.blogspot.com/2012/08/sel-hewan.html

4 komentar:

  1. Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan mengenai pembahasan sel hewan yaitu sebagai berikut.
    1. Sel hewan memiliki karakteristik yang berbeda dengan sel lainnya seperti sel tumbuhan. Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, seperti tidak mempunyai dinding sel dan vakuola. Dengan tidak mempunyai dinding sel tersebut, maka bentuk sel hewan tidak tetap atau dapat berubah-berubah.
    2. Struktur penyusun sel hewan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu membran sel (membran plasma), inti sel (nukleus), dan sitoplasma. Setiap bagian-bagian sel tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. By : Hewan Pintar

    BalasHapus