Visit to salambiologi.blogspot.com
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelahan meiosis merupakan
pembelahan secara tidak langsung atau melalui tahap – tahap yang
terjadi pada perbanyakan sel tubuh. Pembelahan ini bertujuan mengatur
informasi genetik induk yang akan diturunkan kepada sel anakan. Sel
sebagai penyusun terkecil makhluk hidup mempunyai siklus hidup. Pada
siklus sel dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase pembelahan atau
fase meiosis (M) dan fase pertumbuhan atau interphase.
A.Fase Interphase
Pada fase ini terjadi replikasi DNA. Interphase terbagi tiga tahap, yaitu :
1. Fase pertumbuhan pertama (G1)
2. Fase sintesis (S)
3. Fase pertumbuhan kedua (G2)
B. Fase Meiosis
Fase ini terjadi dalam dua kali proses pembelahan. Meiosis I dan
Meiosis II, yang mana perbedaan antara keduanya akan dibahas di bagian
inti. Lebih lengkapnya prosesnya adalah seperti berikut:
- Meiosis I
- Prophase I
- Leptotene
- Zygotene
- Pachytene
- Diplotene
- Diakinesis
- Synchronous processes
- Metaphase I
- Anaphase I
- Telophase I
- Meiosis II
- Prophase II
- Metaphase II
- Anaphase II
- Telophase II
1.2 Tujuan
Dengan mempelajari atau mendalami ilmu pembelahan meiosis ini kita akan mengetahui tujuan utamanya, yaitu menghasilkan dua sel anakan yang jumlah kromosomnya separuh dari jumlah sel induk. Hal ini penting saat terjadinya peleburan sel sperma dengan sel telur saat pembuahan. Kita
juga akan mengetahui tempat terjadinya, serta akan menjadi lebih paham
tahap demi tahap proses pembelahannya. Baik dalam tahap interphase
maupun mitosis.
Dengan
pembuatan makalah ini juga telah memberikan informasi kepada orang lain
tentang masalah yang sama, yaitu memberi pengetahuan yang lebih
mendalam tentang pembelahan mitosis. Dapat mengetahui perbedaan yang
terjadi antara pembelahan mitosis pada sel hewan dan tumbuhan. Penulisan
makalah dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti untuk semua kalangan
yang ingin membaca.
BAB 2
ISI
2.1 Pembelahan Sel
Adalah
suatu proses yang terjadi pada sel, yang membagi dirinya menjadi dua
atau lebih. Dengan langkah dan hasil tertentu. Umumnya bertujuan untuk
menggandakan diri.
2.2 Macam-macam Pembelahan
Ada dua jenis pembelahan sel, pembelahan langsung(amitosis) dan tak langsung. Pembelahan langsung terjadi pada organisme bersel satu, misal Amoeba sp.
Sedangkan pembelahanan langsung terjadi pada organisme bersel banyak,
misal manusia. Pembelahan tak langsung dibagi dua, mitosis dan meiosis.
- Pembelahan amitosis ( langsung)
- Pembelahan tak langsung:
- Pembelahan mitosis
- Pembelahan meiosis (pembelahan reduksi)
2.3 Pengertian Pembelahan Meiosis
Pembelahan
mitosis merupakan pembelahan secara tidak langsung/melalui tahap-tahap
yang terjadi pada perbanyakkan sel gamet. Dalam salah satu fase meiosis
jumlah kromosom akan dibagai menjadi dua, tepatnya Anaphase I. Sehingga
sel anakan akan mendapatkan kromosom hanya setengah dari jumlah sel
induk.
2.4 Pengertian Siklus Sel
Meiosis
merupakan bagian dari siklus sel. Siklus sel adalah kejadian-kejadian
yang berlangsung dengan urutan tertentu yang dimulai dari pembentukan
sel hingga pembelahan sel dalam pembentukan sel anakan. Siklus sel
meliputi dua fase yaitu fase interphase dan fase meiosis. Dalam beberapa
literature, meiosis dikatakan tidak mengalami siklus sel.
2.5 Interphase
Interphase dilakukan sel untuk mengumpulkan energy yang akan digunakan
dalam proses pembelahan sel. Pada fase ini juga terjadi berbagai macam
proses sintesis berbagai macam bahan organic. Fase yang terdapat dalam
interphase adalah:
1. Fase G1 (fase petumbuhan pertama): sel mengalami pertumbuhan (organel-organel sel menduplikasi diri untuk persiapan pembelahan).
2. Fase
sintesis (S): sel melakukan replikasi/penganan moekul DNA dan tahap
sintesis mareri seprti DNA sel dan protein untuk pembelahan sel.
3. Fase G2 (fase pertumbuhan kedua): tidak terjadi pada proses meiosis.
2.6 Meiosis
Terjadi 2 kali proses pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
2.6.1 Fase Meiosis 1
Meiosis I membagi kromosom homolog, menjadi dua sel haploid(n). Jadi meiosis I dapat dikatakan pembelahan reduksi sel.
Ø Prophase I
Selama
fase ini, membran inti mulai menghilang. Nukleolus juga mulai
menghilang. Kromosom mulai bisa dilihat. Karena benang-benang kromatin
menyerap warna dan menebal, memendek. Sentrosom membelah dan menuju ke
bagian masing-masing kutub. Bersamaan dengan itu benang-benang spindle
juga mulai keluar dari sentrosom menuju ke arah kutub yang berlawanan.
Setiap
kromosom terdiri dari dua kromatid yang terdiri atas materi genetik
yang identik. Selama proses meiosis (bahkan hingga proses ini berakhir)
kedua kromatid ini tidak pernah berpisah.
Selama
prophase I, terjadi pertukaran DNA antara kromosom yang homolog yang
disebut dengan rekombinasi homolog. Dari proses pertukaran ini
diharapkan akan terjadi kombinasi baru dalam kromosom. Prophase I
terdiri dari beberapa tahap, leptotene, Zygotene, Pachytene, Diplotene, Diakinesis, dan proses sinkronisasi.
Pada
waktu leptonema, kromosom mengalami kondensasi membentuk benang-benang
(leptonema berarti “benang tipis”). Pada waktu subtahap zigonema,
kromatid yang homolog saling membentuk sinapsis atau berpasangan.
Sinapsis terdapat di beberapa tempat pada kromosom homolog. Ini
merupakan kejadian genetik yang penting karena menjadi perantara
pertukaran informasi yang disebut pindah silang atau rekombinasi antara
kromosom-kromosom homolog.
Pada
tahap pakinema terbentuk benang-benang tebal dan pendek membentuk
benang-benang kromatid. Pada tahap ini, kromosom yang homolog tersusun
atas 4 kromatid yang disebut tetrad.
Pada
tahap diplonema, kromatid yang berada dalam satu bivalen memisah dengan
kromatid pasangannya. Namun, di beberapa tempat terjadi kontak yang
disebut kiasmata (tunggal: kiasma). Pada diakinesis, kromosom terus
memendek dan berkondensasi secara maksimal. Kromosom berada di ekuator.
Pada
tahap sinkronisasi, sentrosom berpindah ke masing-masing kutub sel.
Sambil menghasilkan mikrotubulus yang ujung-ujungnya mengikat sentromer.
Yang nantinya mikrotubulus yang berbentuk benang ini akan digunakan
untuk menarik masing-masing pasang kromosom ke kutub-kutub sel.
Tahap-tahap yang terjadi saat prophase I:
1. Nukleus mulai menghilang
2. Benang romatin memendek dan menebal menjadi kromosom
3. Kromoson mereplikasi diri menjadi kromatid.
4. Kromosom menggandakan diri hingga jumlahnya dua kali kromosom awal.
5. Kromatid menebal,memendek dan menyebar memenuhi nucleus
6. Kromosom yang homolog membentuk sinapsis.
7. Homolog tersusun atas 4 kromatid/ tetra
8. Membran inti mulai menghilang
9. Pembentukan benang-benang spindel yang berasal dari mikrotubulus.
Kedua pasang sentrisol memisah menuju kutub yang berawanan.
Prophase I
Pada tahap prophase I terjadi juga yang disebut dengan pindah silang (crossing over).
Hal ini terjadi karena masing-masing kromatid yang homolog saling
menempel, sehingga memungkinkan antara kromatid-kromatid homolog
tersebut melalukan pertukaran gen.
Ø Metaphase I
Separuh
tetrad berpindah ke bagian antara kutub dan bagian tengah sel. Yang
mana masing masing tetrad memiliki homolog di bagian yang berlawanan.
Bagian ini sering disebut dengan “metaphase plate”. Spindle menempel
pada sentromer masing masing kromosom. Kedua kinetokor pada pasangan
kromosom akan berpindah ke kutub yang sama. Sehingga kromosom akan
bertempelan dengan spindle dari kutub yang sama. Ini adalah perbedaan
besar antara mitosis dan meiosis. Hal ini mengakibatkan pada anaphase I,
setengah dari kromosom akan berpindah ke bagian sel yang berbeda.
Tahap-tahap yang terjadi pada Metaphase I:
1. Tetrad membagi diri di ekuator, sehingga setengahnya saling menghadap ke kutub yang berlawanan.
2. Tetrad yang telah membelah menggantung ke spindle dengan menggunakan sentromer
3. Benang-benang spindle semakin terlihat jelas
Metaphase I
Ø Anaphase I
Pada
fase ini, sel mulai memanjang. Kedua homolog pada setiap pasangan
kromosom terpisah dan berpindah ke kutub yang berlawanan, ditarik oleh
mikrotubulus spindle aparatus. Hal ini berbeda dengan mitosis, yang mana
sentromer akan membelah sehingga kromosom akan terbagi dua dan
berpindah ke masing-masing kutub. Tapi pada anaphase I, hal ini tidak
terjadi. Sehingga jumlah kromosom adalah setengah dari jumlah induk.
Walau jumlah kromosomnya masih sama dengan induknya.
Tahap-tahap yang terjadi pada anaphase I:
1. Benang spindle menarik kromosom menuju masing-masing kutub yang berlawanan.
2. Masing-masing kutub separuh dari jumlah kromosom (tidak terjadi pembelahan sentromer).mendapatkan
Karena
sentromer tidak membelah, maka setiap kutub akan mendapatkan kromosom
yang masih berpasangan dalam bentuk tetrad. Hal ini berbeda dengan
pembelahan mitosis yang mana sentromer membelah sehingga masing-masing
kutub mendapatkan kromosom yang sama.
Anaphase I
Ø Telophase I
Pada
setiap kutub, terdapat setengah jumlah kromosom induk. Tapi setiap
kromosom masih dalam bentuk tetrad. Sebuah “alur pembelahan” sudah
terbentuk. Dan pada akhir dari fase ini, sel induk telah terbagi menjadi
dua sel anakan. Pembagian sitoplasma ini disebut dengan sitokinesis.
Pada beberapa organisme membran inti muncul, tahap pertengahan ini
disebut dengan interkinesis. Tapi pada beberapa organisme lain, misal
tumbuhan, tahap interkinesis tidak ditemukan, dan langsung ke tahap
pembelahan selanjutnya(Meiosis II).
Tahap-tahap yang terjadi pada telophase I:
1. Membran nucleus terbetuk disekeliling kromosom pada setiap kutub dan kromoson memanjang.
2. Proses sitokinesis
3. Terjadi pembagian sitoplasma dan organela-organela lain
4. Didapatkan 2 sel anakan yang haploid (n)
Telophase I
Proses
sitokinesis bukan merupakan salah satu bagian dari proses meiosis.
Sitokinesis proses pembagian sitoplasma menjadi dua. Proses ini dimulai
dengan pemanjangan sel pada saat anaphase dan berakhir pada saat
telophase.
Setelah
telophase, sel akan mengalami masa interkinesis. Ini adalah masa
istirahat untuk melanjutkan ke proses meiosis II. Pada masa ini, membran
inti mulai terlihat kembali. Namun kromosom-kromosom masih dalam bentuk
kromatid-kromatid yang terikat dalam sentromer, tidak menjadi kromatin.
Pada beberapa organisme, fase ini tidak tampak terjadi.
Sel
anakan yang dihasilkan dalam proses meiosis I mengandung jumlah
kromatid yang sama dengan induknya. Tapi tetap disebut haploid karena
kromosom-kromosom tersebut adalah homolog.
2.6.2 Fase Meiosis II
Merupakan
bagian kedua dalam proses meiosis. Tahap ini dimulai dengan dua sel
anakan yang dihasilkan dari proses meiosis I. Adapun tahap-tahap yang
terjadi sebagai berikut:
Ø Prophase II
Kromosom-kromosom
masih dalam bentuk kromtid-kromatid dan sailng berpasangan, tapi belum
terikat oleh benang-benang spindle. Jika sebelumnya terjadi masa
interkinesis, membran inti akan mulai melebur kembali.
Tahap-tahap yang terjadi pada prophase II:
1. Kromosom masih berpasangan dengan sentromer
2. Kromosom tidak menggandakan diri.
3. Membrane nucleus melebur kembali.
4. Sentriol (pada sel hewan) membelah diri, memisah ke kutub-kutub yang berlawan.
5. Benang-benang spindle mulai terbentuk.
Ø Metaphase II
Spindle
mulai menarik kromosom ke bagian kutub. Tidak seperti metaphase I,
kinetokor dari masing-masing sentromer saling berikatan dengan spindle
yang berasal dari kutub yang berlawanan.
Tahap-tahap yang terjadi pada metaphase II:
1. Kromatid terletak di bagian ekuator, bergantung pada spindle melalui sentromer.
2. Sentromer membelah sehingga kromosom menjadi dua.
3. Benang-benang spindle tampak semakin jelas
4. Benang-benang spindle mulai mengikat kromosom di sentromer.
Ø Anaphase II
Selama
anaphase II kromatid-kromatid pada masing-masing kromosom membelah
menjadi dua dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Ketika kromosom
tertarik oleh spindle, kita dapat melihat bentuk V dari kromosom yang
mana lengan dari kromosom tersebut berada di belakang. Kutub-kutub akan
semakin menjauh sehingga sel menjadi bertambah panjang.
Tahap-tahap yang terjadi pada anaphase II:
1. Kromatid yang telah terbagi menjadi dua dibawa ke masing-masing kutub sel.
2. Hal itu terjadi karena adanya benang-benang spindle yang menarik masing masing bagian kromosom ke bagian masing-masing kutub.
3. Sehingga masing-masing kutub mendapatkan bagian yang sama dengan kromosom induk.
Ø Telophase II
Selama
telophase II, kromosom mencapai kutub yang berlawanan. Terjadi
sitokinesis, sehingga dua sel hasil dari meriosis I akan menjadi empat
sel. Membran nukleus pun mulai terbentuk. Sekarang proses meiosis telah
selesai.
Tahap-tahap yang terjadi pada telophase II:
1. Benang-benang kromosom sudah berada di daerah kutub masing masing.
2. Kromosom mulai menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis.
3. Membran nucleus mulai terbentuk.
4. Nukleolus mulai muncul kembali.
5. Pada bidang ekuator terjadi penebalan plasma.
6. Sel terbentuk menjadi empat sel anakan yang haploid(n).
Telophase II
2.7 Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis
Adapun perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis adalah:
Mitosis
|
Meiosis
| |
1.
|
Satu kali proses pembelahan
|
Dua kali proses pembelahan
|
2.
|
Menghasilkan dua sel anak
|
Menghasilkan empat sel anak
|
3.
|
Sel anak sama secara genetic
|
Sel anak tidak sama secara genetic
|
4.
|
Jumlah kromosom sel anak sama dengan sel induk (2n)
|
Jumlah kromosom sel anak setengah kromosom sel induk
|
5.
|
Terjadi di sel tubuh
|
Terjadi di organ reproduksi untuk menghasilkan sel kelamin
|
6.
|
Berfungsi untuk perbanyakan sel, pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi aseksual
|
Berfungsi untuk membentuk sel kelamin
|
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meiosis
hanya terjadi pada sel eukaryote. Pada hewan, meiosis terjadi pada saat
memproduksi sel gamet. Pada tumbuhan, meiosis hanya terjadi untuk
memproduksi spora, sedangkan sel gametnya diproduksi dengan proses
mitosis.
Meiosis
memiliki peranan penting dalam reproduksi karena proses meiosis membagi
jumlah kromosom menjadi dua. Sehingga jumlah sel anakannya menjadi
setengahnya(n, haploid). Hal ini dibutuhkan karena saat fertilisasi atau
pembuahan, yaitu proses peleburan sel gamet jantan dengan betina,
kromosom-kromosom antara kedua induknya akan melebur menjadi satu
nucleus. Jika tidak terjadi pembagian jumlah saat meiosis, jumlah
kromosom setelah pembuahan adalah 4n bukan 2n.
Perbedaan
antara mitosis dan meiosis hanya terdapat pada jumlah proses, jumlah
hasil anakan, jumlah kromosom anakan dan termpat terjadinya proses
pembelahan. Sedangkan fase atau langkah yang dilalui tetap sama.
3.2 Kritik
Kami menyadari dalm pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kitik yang membangun sangat dibutuhkan.
3.3 Saran
Berharap
dengan adanya makalah ini kami serta teman – teman semua menjadi lebih
paham dan mendapat ilmu dari membaca makalah ini. Khususnya pegetahuan
yang lebih tetang pembelahan meiosis, baik dalam tahap interphase maupun
meiosis serta tujuan dan hasil dari pembelahan meiosis.
DAFTAR PUSTAKA
Istamar, S. 2004. Biologi untuk SMA Kelas XII, Semester 5.Erlangga, Jakarta.
Macroevolution.net
En.wikipedia.org/meiosis
http://samudra-fox.blogspot.com/2011/11/makalah-biologi-pembelahan-meiosis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar