Visit to salambiologi.blogspot.com
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek
kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengambil peran yang sangat
penting. Untuk itulah kita mempelajari biologi khususnya mengenai sel. Hal ini
dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut
membentuk suatu kesatuan untuk membentuk kehidupan. Kita bisa melihat bahwa
alam semesta ini begitu luas, namun
apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang
lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.
Dari masa ke masa dilakukan penelitian dan penemuan mengenai
sel dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665
sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian yang bahkan sudah mencapai pada
tahap genetik.
Berangkat dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat
pesat di segala bidang aspek keilmuan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru
dengan teori-teori baru yang dihasilkan, dan mampu menjawab serta menutupi
pendapat atau teori-teori sebelumnya. Ini menunjukkan sifat ilmu pengetahuan
yang selalu dinamis dengan perubahan-perubahannya. Ilmu pengetahuan zaman era
global ini sudah semakin canggih, dengan penemuan-penemuan baru yang dihasilkan
dapat digunakan untuk menutupi hal-hal kecil dalam diri manusia. Meski
demikian, dengan semakin merambatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sekarang ini, ternyata masih belum bisa menyaingi apa yang ada dalam tubuh
kita.
Semua tubuh organisme terusun atas sel-sel. Mulai dari sayap
kupu-kupu hingga mahkkota bunga yang berwarna-warni. Sel memiliki ukuran yang
sangat kecil dan tak bisa dilihat dengan kasat mata. Untuk ukuran sekecil itu,
sel tergolong sangat luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa
bekerja agar proses kehidupan terus berlangsung. Sebagai suatu pabrik
kehidupan, sel memiliki karakteristik yang dapat membedakan dimana ia tumbuh
dan berkembang. Dengan mengetahui komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi
sel bagi kehidupan itu sendiri.
Dalam makalah ini, pembahasan mengenai sel hanya akan lebih
menekankan pada struktur dan fungsi sel hewan. Seperti yang telah diketahui,
susunan sel hewan merupakan susunan sel yang dimiliki oleh manusia, sehingga
pembahasan tersebut akan dapat mengaacu pada diri kita sendiri dan sekitarnya.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
dapat disusun rumusan masalah yang akan menjadi fokus pembahasan dalam makalah
ini, yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana
karakteristik sel hewan?
2. Bagaimana
struktur dan fungsi organel-organel sel hewan?
1.3
Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1. Untuk
mengetahui bagaimana karakteristik dari sel hewan.
2. Untuk
mengetahui bagaimana struktur dan fungsi dari sel hewan.
1.4
Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini
ialah sebagai berikut.
1. Melalui
pembuatan makalah ini diharapkan bagi siswa agar mampu mempresentasikan dan
memahami mulai dari karakteristik, struktur dan fungsi sel hewan serta susunan
organel sel hewan.
2. Dengan
adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih mengenai sel hewan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Karakteristik
Sel Hewan
Sel
hewan merupakan nama umum dari sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel
hewan berbeda dengan sel eukariotik lainnya, seperti sel tumbuhan karena tidak
mempunyai dinding sel dan kloroplas.
Sel
hewan memiliki bentuk yang bervariasi karena tidak memiliki dinding sel yang
keras. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis dan tidak kuat. Ada
beberapa sel hewan (khususnya hewan bersel satu) yang terlindungi oleh cangkok
keras dan kuat. Cangkok ini umumnya tersusun dari zat kersik dan partikel serta
banyak terdapat pada Euglena dan Radiolaria.
Pada
umumnya, sel hewan tidak mempunyai vakuola. Jika terdapat vakuola, ukurannya
pun sangat kecil. Amoeba dan Paramecium adalah beberapa jenis hewan bersel satu
yang memiliki vakuola. Vakuola terbagi menjadi 2 macam, yaitu vakuola
kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola nonkontraktil (penyimpanan makanan).
Sementara itu, bagian terbesar pada sel hewan adalah nukleus.
Di
dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol tersebut ada dalam
satu tempat yang disebut sentrosom. Pada saat terjadi pembelahan sel, setiap
sentriol memisahkan diri menuju kutub berlawanan dan memancarkan benang-benang
gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.
2.2
Struktur
dan Fungsi Sel Hewan
Gambar struktur sel hewan
Secara umum, struktur dan fungsi
sel hewan terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu membran sel, inti sel (nukleus), dan sitoplasma.
A. Membran Sel /
Cell Membrane
Membran sel adalah suatu
struktur lapisan elastis yang sangat tipis melapisi seluruh bagian
sel. Membran sel disebut juga membran plasma atau plasmalemma. Membran sel tebalnya
sekitar 7,5-10 nm, dan sebagian besar membran sel
terdiri dari lemak (45%) dan protein (55%). Fungsi
membran sel adalah sebagai berikut.
1)
Sebagai sekat pembatas antara isi sel
dan lingkungan di luar sel.
2)
Sebagai reseptor (penerima)
3)
Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia,
misalnya respirasi sel
4)
Sebagai pengendali dan pengontrol
transportasi zat dari dan ke dalam sel.
Membran
sel merupakan pintu gerbang keluar-masuknya zat dari dan ke dalam sel. Membran
sel bersifat semipermeabel atau diferensial permeabel. Membran sel disebut
semipermeabel sebab hanya dapat dilalui oleh air dan molekul gas. Membran sel
ini juga dikatakan bersifat deferensial
permeabel karena membran sel dapat dilalui oleh zat-zat tertentu, tetapi
sebagian zat lainnya ditahan, misalnya glukosa, asam amino, asam lemak, dan
gliserol.
B. Inti Sel (Nukleus) /
Cell Nucleus
Nukleus adalah
inti sel. Nukleus merupakan struktur yang besar dalam sel, dimana hampir di
semua sel hanya ada satu nukleus, yang merupakan campuran granula yang kaya DNA
dan protein DNA yang lebih dikenal sebagai gen. Nukleus adalah organel sel yang
utama, di mana didalamnya terdapat kromatin, benang panjang DNA.
a) Letak dan Struktur Nukleus
(1) Membran luar berhubungan dengan
retikulum endoplasma granular
(2) Membran nukleus strukturnya
seperti membran plasma.
(3) Membran dalam membatasi bagian
koloid nukleus yang disebut nukleoplasma.
(4) Dalam nukleoplasma didapatkan
: kromatin, nukleolus, enzim-enzim yang berperan dalam sintesis asam nukleat,
protein-protein lain, kalium, natrium, magnesium dan kalsium.
b) Nukleus terdiri dari :
(1) Membran inti
Ciri-ciri membran inti, yaitu :
(a) Hanya ada (1)
satu mengelilingi inti sel
(b) Struktur membran inti sama
seperti membran plasma.
(c) Berfungsi
sebagai pemisah antara nukleus (inti) dan sitoplasma.
(2) Kromatin
Ciri-ciri dari kromatin adalah:
(a) Terdiri dari
DNA ( Deoxiribonukleat Acid) dan protein.
(b) Kromatin menjadi kromosom pada
saat pembelahan.
(3) Nukleolus (Inti Sel)
Ciri-ciri nukleolus antara lain:
(a) Inti dari
banyak sel yang mengandung satu atau lebih struktur yang terang, tidak
mempunyai batas yang tegas, mengandung RNA yang banyak dan protein.
(b) Nukleolus terlihat dibawah
mikroskop cahaya sebagai bentuk spheris atau bulat pada nukleus sel dalam
keadaan interfase.
(c) Nukleolus akan menjadi
besar bila sedang aktif mensintesis protein.
c). Secara umum, fungsi nukleus yaitu :
·
Mengendalikan
metabolisme sel
·
Tempat
penggandaan dan transkripsi DNA
·
Pengatur
pembelahan sel dan pembawa informasi genetik
C. Sitoplasma /
Cytoplasm
Sitoplasma
berasal dari kata cyto,yang berarti sel,
dan plasma yang berarti bentuk.
Jadi sitoplasma adalah hal yang hidup di dalam membran plasma dan di luar nukleus yang menentukan bentuk sel. Sitoplasma
merupakan cairan yang terdapat dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel sel. Sitoplasma yang dekat nucleus disebut endoplasma, sedangkan yang
didekat membran plasma disebut ektoplasma. Khusus
cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari
sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta
sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Dilihat dari segi kimianya, sitoplasma terdiri dari:
1) 75-90% terdiri dari air
2) 10-25% dari komponen zat padat,
antara lain adalah karbohidrat, lemak dan zat-zat organik yang lebih sederhana.
Fungsi utama kehidupan terjadi di sitoplasma. Hampir semua
kegiatan metabolisme di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Sebagian besar
proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.
Fungsi
sitoplasma :
·
Sebagai
tempat berlangsungnya metabolisme sel
·
Terdapatnya
fungsi sitoplasma yang berhubungan dengan sitosol, yaitu:
1) Pengaturan enzimatik dan
metabolisme
2) Sintesis protein ribosom
3) Penyimpanan lemak dan glikogen
Sitoplasma terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Sitosol, yaitu cairan yang
mengelilingi organela-organela sel. sitosol menempati kira-kira 55% dari total
volume sel
b. Organela-organela sel, yang
merupakan struktur-struktur penting pada sel, yang terdiri dari retikulum
endoplasma, ribosom, badan golgi, ribosom, mitokondria, lisosom, sentriol dan
peroksisom yang akan dijelaskan sebagai berikut ini.
1. Retikulum Endoplasma (RE) /
Endoplasmic Reticulum (ER)
Gambar struktur RE
Retikulum
Endoplasma merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk
saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam pengamatan
mikroskop RE tampak seperti saluran berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga.
Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari
satu bagian sel ke bagian sel lainnya.
Fungsi
umum retikulum endoplasma yaitu sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel
itu sendiri. Dalam sel terdapat 2 tipe RE, yaitu retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus.
a)
Retikulum Endoplasma Kasar (REK)
Rough Endoplasmic Reticulum
Disebut REK karena permukaannya
diselubungi oleh ribosom sehingga tampak seperti helaian panjang kertas pasir.
Ribosom adalah tempat sintesis protein. Protein yang disintesis pada ribosom
yang melekat pada RE biasanya ditujukan untuk luar sel.
Setelah protein selesai dibuat oleh
ribosom di permukaan RE, protein tersebut di angkut ke ruangan dalam RE. Dalam
saluran ini protein mungkin diubah oleh enzim yang berada di permukaan dalam
membran RE. Apabila protein telah mencapai ujung RE, protein tersebut disimpan
dalam membran kecil yang mengandung kantong (vesikula). Vesikula ini dibentuk
dari irisan REH yang berhubungan dengan REK.
Jadi, fungsi REK adalah mendukung
sintesis protein dan menyalurkan bahan genetik antara inti sel dengan
sitoplasma.
b)
Retikulum Endoplasma Halus (REH)
Smooth Endoplasmic Reticulum
REH tidak ditempeli ribosom sehingga
permukaannya halus. REH memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi
untuk sintesis lipid, glikogen, dan persenyawaan steroid seperti kolesterol,
gliserida, dan hormon.
2. Badan Golgi
(Kompleks Golgi) / Golgi Complex
Badan
golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran. Badan golgi merupakan saluran-saluran yang terletak di
dekat nukleus dan terlibat dalam proses sekresi. Sekresi misalnya hormone dan
neurotransmitter. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik. Setiap
sel hewan memiliki 10 sampai 20 badan golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki
beberapa ratus badan golgi.
Badan
golgi dibangun oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus, dan vesikula.
Sisterna membentuk pembuluh-pembuluh halus (tubulus). Dari tubulus dilepaskan
kantong-kantong kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti
enzim-enzim atau pembentuk dinding sel.
a) Letak dan
Struktur Badan Golgi
(1) Badan golgi terletak didekat nukleus (inti sel)
(2) Badan golgi berbentuk sisternae (kantong pipih ) yang tersusun dalam
tumpukan 6-30 kantong pipih. Struktur tumpukan ini disebut diktiosom.
(3) Gelembung berisi enzim pencernaan yang keluar dari badan golgi disebut
lisosom.
b) Fungsi Badan
Golgi
Fungsi badan golgi antara lain :
(1) Mengolah zat-zat yang sudah dibentuk dalam retikulum endoplasma
(2) Mensintesis karbohidrat yang tidak dapat dibentuk dalam retikulum
endoplasma (seperti asam siasalat, fruktosa, galaktosa)
(3) Dalam kantong badan golgi terjadi modifikasi protein-protein yang
dihasilkan oleh retikulum endoplasma sebelum dikirim ke tempat tujuan
(misalnya, penambahan oligosakarida).
(4) Badan golgi berperan dalam transportasi zat keluar dari sel.
3. Ribosom /
Ribosome
Ribosom
berupa organel kecil bergaris tengah 17-20 mikron yang tersusun oleh RNA
ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup. Ribosom terdapat
bebas di sitoplasma atau melekat pada REK. Tiap ribosom terdiri dari dua
subunit yang berbeda ukuran. Dua subunit ini saling berhubungan dalam suatu
ikatan yang distabilkan oleh ion magnesium.
a) Struktur
Ribosom
(1) Ribosom tersusun oleh rRNA (ribosomalRNA)
(2) Ribosom berukuran ±15 mm
(3) Kecuali terdapat dalam sitosol, ribosom ditemui juga melekat pada retikulum
endoplasma sehingga retikulum endoplasma kelihatan bergranula dan didalam
mitokondria.
(4) Ribosom bekerja sebagai pabrik pembentukan protein.
b) Fungsi Ribosom
(1) Ribosom yang melekat di retikulum
endoplasma mensintesis protein untuk diekspor ke lumen retikulum dan badan
golgi.
(2) Ribosom bebas yang terdapat di sitoplasma membuat protein untuk kebutuhan
sel itu sendiri.
4. Lisosom /
Lysosome
Lisosom
adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk atau hasil ER
kasar dan badan golgi.
Lisosom merupakan kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal
yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Nama
lisosom berasal dari dua kata Latin yang berarti badan pemecahan. Lisosom
berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fospolipid,
asam nukleat, dan protein. Enzim-enzim
tersebut bekerja sangat baik pada keadaan asam
kira-kira pada pH 5. Enzim ini dinamakan lisozim atau enzim hodrolitik. Lisosom
berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada protozoa atau sel darah
putih , juga dalam autofagus.
Enzim
lisozom adalah suatu protein yang di produksi oleh ribosom dan kemudian masuk
ke dalam RE. Dari RE enzim dimasuka ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke
sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukan terlebih
dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian
dilepaskan didalam sitoplasma. Jadi proses pembentukan lisosom ada dua macam,
pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi.
Fungsi lisosom :
Fungsi utama lisosom adalah berperan dalam pencernaan intrasel. Fungsi
lisosom ada 3 yaitu endositosis, fagositosis, dan autofagi.
(1) Endositosis. Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar ke dalam
sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa
ke vesikel kecil dan tidak beraturan,yang disebut endosom awal.
(2) Fagositosis. Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran
besar dan mikroorganisme seperti bakteri atau virus ke dalam sel.
(3) Autofagi. Proses autofagi untuk pembuangan dan degradasi bagian sel
sendiri, organel yang tidak berfungsi lagi
Selain itu,
terdapat juga fungsi lisosom yang lainnya, yaitu :
·
Berperan
penting dalam matinya sel
·
Mencerna
makromolekul secara intraseluler
·
Sebagai
penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler
·
Menghancurkan
organel sel lain yang sudah tidak berfungsi
·
Menghancurkan
selnya sendiri (autolisis)
5. Mitokondria / Mitochondria
Gambar struktur mitokondria
Mitokondria adalah badan energi sel yang berisi
protein dan benar-benar merupakan “gardu tenaga”. “Gardu tenaga” ini
mengoksidasi makanan dan mengubah energi menjadi adenosin trifosfat atau ATP
pada respirasi sel. ATP menjadi agen dalam berbagai reaksi termasuk sintesis
enzim. Mitokondria penuh selaput dalam yang tersususn seperti akordion dan
meluaskan permukaan tempat terjadinya reaksi.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu
membran luar dan membran dalam. Membran luar memiliki permukaan halus,
sedangkan membran dalam berlekuk-lekuk. Pelekukan ini disebut kista. Sel-sel yang aktif atau memiliki
metabolisme tinggi, misalnya sel otot jantung, mitokondrianya banyak mengandung
krista. Pada krista terdapat enzim untuk fosforilasi oksidatif dan sistem
transport elektron. Protein yang berperan dalam respirasi, termasuk enzim
pembuat ATP, dibuat dalam membran dalam. Membran dalam memiliki permukaan yang luas sehingga
dapat meningkatkan produktivitas respirasi seluler.
Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua ruang,
yaitu ruang intermembran dan matriks mitokondria.
a.
Ruang Intermembran
Ruang
intermembran merupakan ruangan di antara membran luar dan membran dalam.
Membran luar dapat dilalui semua molekul kecil tetapi tidak dapat dilalui
protein dan molekul besar.
b.
Matriks Mitokondria
Matriks
mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh membran dalam. Beberapa
tahapan metabolisme terjadi dalam matriks. Matriks mengandung enzim untuk
siklus Krebs dan oksidasi asam lemak. Matriks juga banyak mengandung protein
dan DNA, ribosom dan beberapa jenis RNA. Mitokondria dapat menyintesis protein
sendiri karena memiliki DNA, RNA, dan ribosom.
Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan
mitokondria yang telah ada sebelumnya (seperti pembelahan bakteri). Penyebaran
dan jumlah mitokondria di dalam setiap sel tidak sama dari hanya satu hingga
beberapa ribu. Pada sel sperma mitokondria tampak berderet-deret pada bagian
ekor yang digunakan untuk bergerak.
Fungsi mitokondria :
(1) Sebagai penghasil energi/tenaga melalui proses oksidasi.
(2) Berperan penting dalam proses kimia pada pembentukan ATP. Energi yang
dihasilkan dalam bentuk energi kimia terikat dalam ATP.
(3) Mitokondria bertugas dalam melakukan respirasi sel dan melepaskan energi
yang diperklukan oleh sel-sel untuk menjalankan fungsinya.
6. Sentriol /
Centriole
Sel
hewan, mikroorganisme, dan tumbuhan tingkat rendah memiliki dua sentriol pada
sitoplasma. Sentriol merupakan hasil perkembangan sentrosol, yaitu pusat sel,
daerah dari sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan
mikrotubulus yang berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis
atau meiosis. Dari sentriol memancar benang-menang gelendong pembelahan
sehingga kromosom akan terjerat pada benang tersebut. Melalui benang gelendong
inilah nantinya tiap-tiap kromosom berjalan menuju kutub masing-masing.
Fungsi
sentriol :
·
Mengatur
pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada hewan
·
Mensintesis
mikrotubul silia dan flagela
·
Menghasilkan
gelendong pada sel hewan
·
Sebagai
benda kutub dalam mitosis dan meiosis
7. Sitoskeleton /
Cytoskeleton
Sitoskeleton
atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda yaitu
mikrofilamen, mikrotubul, dan filamen antara.
Fungsi
sitoskeleton adalah sebagai berikut.
·
Memberikan kekuatan mekanik pada sel
·
Menjadi kerangka sel
·
Membantu gerakan substansi dari satu
bagian sel ke bagian lain
a.
Mikrofilamen atau Filamen Aktin
Mikrofilamen
adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein
yang disebut aktin. Mikrofilamen berdiameter 5-6 nanometer (nm), sehingga untuk
mengamatinya harus menggunakan mikroskof elektron.
Fungsi mikrofilamen :
·
Berfungsi
pada pergerakan sel sewaktu terjadi pembelahan, sitoplasma dan kontraksi otot
b.
Mikrotubul
Mikrotubul
adalah rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini membentuk tabung
berlubang. Mikrotubul tersusun atas bola-bola molekul yang disebut tubulin. Diameter
mikrotubul lebih kurang 25 nanometer. Mikrotubul merupakan serabut penyusun
sitoskeleton terbesar. Selain itu, mikrotubul dapat membentuk organel
sitoplasma berupa sentriol, silia dan flagella.
Sentriol
berbentuk silindris dan disusun dari mikrotubul yang tersusun sangat teratur.
Pada saat sel membelah, sentriol akan membentuk benang-benang gelendong inti.
Silia dan flagella merupakan tonjolan yang dapat bergerak bebas dan dijulurkan.
Fungsi
mikrotubul :
·
Membentuk
protein tubulin
·
Penyusun
spindel, sentriol, silia & flagela
·
Berperan
penting dalam pembelahan sel secara mitosis
·
Mengarahkan gerakan komponen-komponen
sel
·
Mempertahankan bentuk sel
c.
Filamen Antara (Serabut Antara)
Filamen
antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling
melilit. Filamen ini berdiameter 8-10 nm. Disebut serabut antara karena
berukuran diantara ukuran mikrotubul dan mikrofilamen. Serabut ini tersusun
atas protein yang disebut fimetin. Akan tetapi, tidak semua sel tersusun atas
fimetin, contohnya sel kulit tersusun oleh protein keratin.
8. Peroksisom (Badan Mikro) /
Peroxisome
Peroksisom
adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim
dan yang paling khas ialah enzim katalase. Enzim katalase berfungsi untuk
metabolisme lemak dan fotorespirasi. Selain itu enzim katalase juga bertindak
sebagai katalisator yang mengaktalisis
perombakan hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida
merupakan produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom
juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Pada hewan, peroksisom
banyak terdapat di hati dan ginjal. Di sana peroksisom menetralkan radikal
bebas (ion-ion oksigen yang dapat merusak sel). Selain itu, peroksisom juga
menetralkan obat-obatan dan alkohol. Peroksisom menghasilkan hidrogen peroksida
saat menguraikan alkohol dan membunuh bakteri. Namun, hidrogen peroksida yang
berbahaya itu akan diuraikan menjadi air dan oksigen oleh enzim katalase yang
ada di dalam peroksisom. Peroksisom juga menguraikan asam lemak, yang akan
digunakan oleh mitokondria sebagai sumber energi.
Fungsi peroksisom :
·
Merubah
lemak menjadi karbohidrat
·
Menghasilkan
enzim oksidatif untuk membentuk H2O2 untuk merombak lemak
·
Menghasilkan
enzim katalase untuk mengubah H2O2 menjadi
H2O dan O2
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas,
dapat disimpulkan mengenai pembahasan sel hewan yaitu sebagai berikut.
1.
Sel hewan memiliki karakteristik yang
berbeda dengan sel lainnya seperti sel tumbuhan. Hal tersebut dapat dilihat
dari karakteristik yang dimilikinya, seperti tidak mempunyai dinding sel dan
vakuola. Dengan tidak mempunyai dinding sel tersebut, maka bentuk sel hewan
tidak tetap atau dapat berubah-berubah.
2.
Struktur penyusun sel hewan terdiri dari
3 bagian utama, yaitu membran sel (membran plasma), inti sel (nukleus), dan
sitoplasma. Setiap bagian-bagian sel tersebut memiliki tugas dan fungsi
masing-masing yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
3.2 Saran
Materi mengenai sel
hewan ini memang terbilang cukup luas, maka dari itu diperlukan pemahaman dan
penguasaan materi lebih mendalam lagi agar siswa tidak hanya dapat memahami
setengah-setengah dari materi tersebut. Maka dari itu diperlukan perangkat
pendukung yang lebih lengkap agar materi
mudah dipahami oleh siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
http://dnginside.blogspot.com/2012/08/sel-hewan.html
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan mengenai pembahasan sel hewan yaitu sebagai berikut.
BalasHapus1. Sel hewan memiliki karakteristik yang berbeda dengan sel lainnya seperti sel tumbuhan. Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, seperti tidak mempunyai dinding sel dan vakuola. Dengan tidak mempunyai dinding sel tersebut, maka bentuk sel hewan tidak tetap atau dapat berubah-berubah.
2. Struktur penyusun sel hewan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu membran sel (membran plasma), inti sel (nukleus), dan sitoplasma. Setiap bagian-bagian sel tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. By : Hewan Pintar
Bagai mana cara mendonloot
BalasHapusBagai mana cara mendonloot
BalasHapusMantul
BalasHapus