Visit to salambiologi.blogspot.com
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sel dibagi menjadi dua kelas utama, yaitu eukariot dan
prokariot. Perbedaan utama di antara keduanya terletak pada ada atau tidaknya
membran inti yang membatasi inti sel dan sitoplasma. Organisme prokariot tidak memiliki
membran inti dan eukariot memiliki membran inti. Semua sel hewan dan tumbuhan
adalah eukariot dan bakteri, cyanobacteria dan mycoplasma adalah prokariot. Organisme
prokariot tidak mengalami pembelahan sel berupa mitosis atupun meiosis, ia
hanya mengalami pembelahan sel berupa amitosis, salah satu contohnya adalah
pembelahan biner. Organisme eukariot mengalami pembelahan sel secara mitosis
pada sel somatisnya dan meiosis pada sel gametnya. Organisme eukariot membutuhkan
kemampuan untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat terjadi melalui pembelahan
sel dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan terkadang merupakan hasil dari satu atau komponen
lain saja, tetapi sering terjadi juga bahwa pertumbuhan sel dan perkembangan
sel tergabung dalam satu proses yang dinamakan siklus sel.
1.2
Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini yaitu
untuk:
1.
Memenuhi tugas
yang diberikan oleh dosen
2.
Menambah ilmu
dan wawasan tentang pembelahan mitosis
3.
Mengetahui
definisi tentang mitosis
4.
Mengetahui
tentang kariokinesis
5.
Mengetahui
tentang tahapan-tahapan dalam mitosis
6.
Mengetahui
tentang sitokinesis
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembelahan Mitosis
Definisi mitosis, mitosis juga disebut kariokinesis,
adalah proses pembelahan sel secara tidak langsung, karena pembelahan inti
didahului dengan pembentukan benang-benang kumparan sperma. Cara ini biasa
berlangsung pada sel somatic dan sel nutfah (germ cell). Mitosis didahului
dengan menghilangnya inti sebagian benda definitive (real) kemudian disusul
dengan pembagian yang sebenarnya dari bagian-bagian sel utamanya.
2.2 Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis
menunjukkan ciri yang berbeda-beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat
dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah-ubah
pada struktur kromosom, membran inti, mikro tubulus, dan sentriol.
2.3 Tahapan
Mitosis
Pembelahan sel secara mitosis meliputi sejumlah
tahapan tertentu. Sebenarnya, pembelahan mitosis hanyalah sebagian kecil dari
siklus sel. Siklus sel terdiri dari fase pembelahan mitosis (M) dan periode
pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase merupakan bagian ter-besar dari
siklus sel. Interfase terdiri dari tiga sub fase, yaitu fase G1 (pertumbuhan
primer), fase S (sintesis) , dan fase G2 (pertumbuhan sekunder ).
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasil-kan sel-sel tubuh (sel somatik). Secara garis besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase ), fase pembelahaninti sel ( kariokinesis ), dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Untuk menge-tahuinya, simaklah penjelasan berikut.
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasil-kan sel-sel tubuh (sel somatik). Secara garis besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase ), fase pembelahaninti sel ( kariokinesis ), dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Untuk menge-tahuinya, simaklah penjelasan berikut.
1. Interfase
Pada
fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah siap untuk
membelah. Selama interfase sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus
lama-kelamaan akan kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan
merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase sering disebut fase istirahat.
a. Fase Pertumbuhan Primer (
Growth 1 disingkat G1 )
Sel yang baru terbentuk
mengalami pertumbuhan tahap pertama. Pada subfase ini, sel-sel belum mengadakan
replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid). Sementara organel-organel yang
ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks golgi,
dan or-ganel lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.
b. Fase Sintesis (S)
Pada subfase ini, sel
melakukan sintesis materi genetik. Materi ge-netik adalah bahan-bahan yang akan
diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti sel mengalami
replikasi (penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan)
menghasilkan 2 salinan DNA.
c. Fase Pertumbuhan Sekunder
( Growth 2 disingkat G2 )
Setelah DNA mengalami
replikasi, subfase berikutnya adalah per-tumbuhan sekunder (G2). Pada subfase
ini, sel memperbanyak organel-organel yang dimilikinya. Ini bertujuan agar
organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya. Pada
subfase ini, rep-likasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan
pembelahan secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk
dengan jelas dan terbungkus membran inti.
Pada subfase ini, inti sel
mempunyai satu atau lebih nukleolus (membran inti sel). Di luar inti terdapat
dua sentrosom yang terbentuk oleh replikasi sentrosom pada tahap sebelumnya.
Sentrosom mengala-mi perpanjangan menyebar secara radial yang isebut aster
(bintang). Pada sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan
orientasi pembelahan sel. Walaupun kromosom telah diduplikasi pada fase S,
namun pada fase G2, kromosom belum dapat dibedakan secara individual karena
masih berupa benang-benang kromatin.
2.
Profase
a. Fase terlama dan paling banyak
memerlukan energi-energi yang terkumpul selama interfase digunakan untuk
membentuk gelondong-gelondong pembelahan.
b. Pada profase selaput inti dan membran inti
melebur sehingga sel tidak tampak memiliki membran inti.
c. Benang kromatin memendek dan
menebal membentuk kromosom. Setiap kromosom melakukan duplikasi menjadi
kromatid.
d. Pada sel manusia dan sel hewan, sentriol
berpisah kemudian menuju kutub berlawanan dan terbentuk benang spindel.
3. Metafase
Membran
inti sudah menghilang dan kromosom-kromosom berkumpul pada bidang ekuator,
yaitu bidang tengah dari sel sehingga kromosom tampak paling jelas. Sentromer
dari seluruh kromosom membuat formasi sebaris. Kromatid menggantung pada
benang-benang spindel melalui sentromer. Pada metafase, tampak adanya dua
kromatid hasil penggandaan pada profase yang sedang mengalami pembagian menjadi
dua.
4.
Anafase
Pada
fase ini sentromer membelah dan kedua kromatid dari setiap kromosom berpisah.
Selanjutnya kromatid bergerak menuju ke kutub sel melalui benang-benang
spindel. Karena benang spindel melekat pada sentromer maka sentromer bergerak
terlebih dahulu pada pergerakan kromosom ke kutub sel. Tiap kromatid hasil
pembelahan mempunyai sifat yang sama dengan induknya sehingga setiap kromatid
merupakan kromosom baru.
5.
Telofase
Kromosom
yang telah berada di daerah kutub masing-masing makin lama makin menipis,
kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Serabut gelondong
lenyap, sedangkan membran inti dan inti mulai terbentuk kembali. Selanjutnya
terjadi peristiwa pembagian inti (kariokinesis) dan sitoplasma terbagi menjadi
dua bagian (sitokinesis). Masing-masing bagian mengandung satu nukleus yang
memiliki 2n kromosom (diploid). Terbentuknya 2 sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom sama dengan induknya.
2.4 Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung,
sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil
yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil
ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan
dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung intisel, beserta organel-organel selnya. Pada
tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-tengah
sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase. Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom
sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom,
yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital
untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik
secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom
sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel. Setelah
penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister kromatid, yang berlekatan pada daerah
kromosom yang disebut sentromer. Sister kromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai
kromosom.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus
sel pada sel-sel organisme multiseluler yang eukariotik terjadi dua macam reproduksi
sel. Yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
Pembelahan
mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel somatis).
Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang
masing-masing memilki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Pemebelahan mitosis melalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase dan
telofase. Pada pembelahan ini terjadi pembelahan inti (kariokinesis) dan
pembelahan plasma (sitokinesis). Pada makhluk hidup bersel banyak, mitosis
merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Sedangkan organisme bersel satu, mitosis merupakan cara
bereproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://google.com/wikipedia/tahapan-mitosis
http://google.com/wikipedia/mitosis
http://google.com/wikipedia/tahapan-mitosis
https://www.academia.edu/6314896/Makalah_Mitosis
pptnya ga ada ?
BalasHapus