BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Organisme
merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen yang utuh. Unit terkeil dari
suatu makhluk hidup disebut sel. Adapun sel-sel yang memiliki struktur dan
fungsi yang sama, itulah yang disebut sebagai jaringan. Jaringan-jaringan
tersebut akan menyusun suatu organ didalam tubuh misalnya jantung, paru-paru, hati ginjal dan
sebagainya. Organ-organ tersebut akan bekerja sama melaksanakan suatu fungsi
dan membentuk suatu organ, misalnya sistem pencernaan, pernafasan eksresi, dan
sebagainya.
Satu
individu akan tercipta karena adanya unit-unit tersebut diatas, dimana susunannya yaitu dimulai dari sel,
jaringan, organ, sistem organ, dan terciptalah suatu individu. Dimana individu
akan melakukan suatu aktivitas sehari-hari yang tentu saja unit penyusun tadi
yang mengatur segalanya. Sebagai contoh yang kita lakukan setiap saatnya yaitu
bernafas, maka terjadilah suatu sistem pernafasan dimana organ-organ yang menyusun
sistem pernafasan seperti rongga hidung, laring, faring, alveolus, dan
paru-paru saling bekerja sama untuk menjalankan sistem tersebut.
Itulah yang melatar belakang
kami melakukan praktikum ini adalah untuk mengenal lebih jauh tentang jaringan
epitel yang merupakan jaringan yang menyusun organ tubuh hewan.
B. Tujuan
Tujuan
kami melakukan praktikum ini adalah mengamati jenis-jenis jaringan epitel.
C. Waktu
dan Tempat
Waktu dan tempat kami melakukan kegiatan
praktikum ini adalah:
Hari/Tanggal :
Sabtu/30 April 2011
Pukul : 13.00-114.30
wita
Tempat : Laboratorium Kimia,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Kampus 2 UIN Alauddin Samata
Gowa
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
Jaringan epithelium terdapat dalam wujud
lapisan-lapisan sel yang terkemas dengan rapat. Jaringan tersebut melindungi bagian luar
tubuh yang melapisi organ dan rongga didalam tubuh. Sel-sel epithelium menyatu
dengan erat, dengan sedikit bahan-bahan diantara sel-sel tersebut, pada banyak
epithelium sel-sel tersebut, dipatri menjadi satu oleh junction (persambungan) ketat. Pengemasan secara ketat ini memungkinkan epitelium berfungsi
sebagai suatu rintangan yang melindsungi sel dari kerusakan mekanis, serangan
mikroorganisme yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan. Permukaan bebas pada
jaringan epitelium ini terpapar ke udara atau cairan, sementara sel-sel yang
yang berada dibagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membran basal (basement
membrane), suatu lempengan matriks ekstarsellular yang padat. Membran dalam
pengertian ini tidak mengacu padasuatu billayer fosfolipid (phospolipid
bilayer), seperti pada membran plasma sebuah sel. Epitelium sederhana (simple
epithelium) terdiri dari lapisan sel tunggal, sementara epitelium berlapis
(stratified epithelium) terdiri dari sel-sel majemuk yang tersusun bertingkat.
Epitelium berlapis semu sebenarnya berlapis tunggal, tetapi terlihat
berlapis-lapis karena sel itu memiliki panjang yang berbeda-beda
(Campbell 2004, 5).
Jaringan
epitel merupkan suatu lapisan dari sel-sel yang susunannya rapat, matriks
ekstra selnya sedikit dan biasanya membatasi rongga-rongga dalam tubuh atau
menutupi permukaan tubuh. Epitel tersebut biasanya dinamakan epitel penutup.
Jaringan epitel dapat juga dijumpai pada berbagai kelenjar, oleh sebab itu
dinamakan epitel kelenjar Bentuk jaringan epitel berupa lembaran selapis atau
beberapa lapis. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknyasama, yang
berkumpul denagn sangat erat dengan baha-bahan ekstrasellular atau matriks yang
sangat sedikit. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yakni
jaringan saraf dan ikat (Tim Dosen UIN Alauddin Makassar 2011, 1).
Jaringan
hewan terdiri atas jaringan epitel, ikat, otot dan saraf. Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan/organ tubuh baik permukaan luar maupun
permukaan dalam endotel yang terdapat pada saluran darah kita (http:// blogspot.com/2008/04/jaringan-epitel-).
Menurut Anonim (2011), Berdasarkan
bentuk & susunannya jaringan epitel
terdiri atas:
a. Epitel pipih selapis
Lokasi: pembuluh limfe, endotel, kapsula glomerulus, alveoli,
peritonium, pleura, perikardium.Fungsi:
difusi, filtrasi.
b. Epitel kubus selapis
Lokasi: tubula ginjal, saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat,
permukaan ovari, permukaan dalam lensa mata, sel-sel berpigmen dari retina.
Fungsi: sekresi dan absorbs.
Fungsi: sekresi dan absorbs.
c. Epitel silindris selapis
Lokasi: lambung, usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu, saltran
uterus, uterus, rongga hidung.
Fungsi: sekresi dan absorpsi.
Fungsi: sekresi dan absorpsi.
d. Epitel pipih berlapis banyak
Lokasi: epidermis, vagina, mulut, esofagus, saluran anus, ujueg uretra.
Fungsi: proteksi.
Lokasi: epidermis, vagina, mulut, esofagus, saluran anus, ujueg uretra.
Fungsi: proteksi.
Epitel kubus
berlapis banyak
Lokasi: kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar tiroid, ovarium, zakar.
Fungsi: sekresi dan ekskresi.
Lokasi: kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar tiroid, ovarium, zakar.
Fungsi: sekresi dan ekskresi.
e. Epitel silindris berlapis banyak
Lokasi: saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra, laring, faring, langit-langit mulut.
Fungsi: sekresi dan pergerakan.
Lokasi: saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra, laring, faring, langit-langit mulut.
Fungsi: sekresi dan pergerakan.
f. Epitel silindris berlapis banyak
Lokasi: saluran reproduksi, rongga hidung, saluran pernapasan, saluran ekskresi yang besar.
Fungsi: sekresi, proteksi dan gerakan zat.
Lokasi: saluran reproduksi, rongga hidung, saluran pernapasan, saluran ekskresi yang besar.
Fungsi: sekresi, proteksi dan gerakan zat.
g. Epitel transisional
Lokasi: saluran kencing, kandung kemih, ureter, ginjal.
Fungsi: memungkinkan perubahan dalam bentuk.
Lokasi: saluran kencing, kandung kemih, ureter, ginjal.
Fungsi: memungkinkan perubahan dalam bentuk.
Epitelium sederhana (simple epithelium) terdiri dari lapisan
sel tunggal, sementara epitelium berlapis (stratified epithelium) terdiri dari
sel-sel majemuk yang tersusun bertingkat. Epitelium berlapis semu sebenarnya
berlapis tunggal, tetapi terlihat berlapis-lapis karena sel itu memilki panjang
yang berbeda-beda. Jaringan epitel sering disebut sebagai epitelium. Jaringan
ini memilki permukaan bebas yang menghadap cairan tubuh atau lingkungan luar.
Epitel selapis atau impleks dengan selapis sel tunggal yang berfungsi untuk
melapisi rongga tubuh, duktus dan saluran. Epitel berlapis atau kompleks, yakni
yang memilki dua atau lebih lapisan biasanya berfungsi sebagai lapisan misalnya
kulit
(Latunra 2009, 27).
Berdasarkan ada tidaknya salurannya kelenjar dibedakan atas
kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang
tidak memiliki saluran sehingga sekretnya langsung disalurkan kepembuluh darah
sedangkan kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang mempunyai saluran sehingga
sekretnya akan tersalurkan. Berdasarkan sifat dari getah yang dihasilkannya,
dikenal ada dua jenis kelenjar yakni kelenjar nonselular, kelenjar ini hasilnya
tidak berupa sel melainkan hasilnya berupa enzime dan hormon, kemudian kelenjar
selular adalah kelenjar yang sekretnya berupa sel-sel misalnya kelenjar lemak;
ovarium sekretnya berupa telur dan testis sekretnya berupa sperma Jaringan
epitel kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang terkhususkan
dalam menghasilkan suatu sekresi cair yang komposisinya berbeda denagn darah
atau cairan intersel. Epitel yang membentuk kelenjar tubuh dapat digolongkan
menurut berbagai macam patokan misalnya kelenjar unisel terdiri dari sel
kelenjar terisolasi sedangkan kelenjar multisel terdiri dari sekelompok
sel-sel. Contoh kelenjar unisel adalah adalah sel goblet dari lapias usus halus
atau dari traktus respiratorius. Sebagian besar kelenjar adalah multisel.
Berdasarkan ada tidaknya salurannya kelenjar dibedakan dibedakan atas kelenjar
endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak
memiliki saluran sehingga sekretnya langsung disalurkan kepembuluh darah
sedangkan kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang mempunyai saluran (Umar 2011, 36).
Permukaan
epitelium yang bebas pada beberapa membran
mukosa memiliki silia berdenyut yang menggerakkan lapisan tipis mukosa disepanjang permukaan itu. Misalnya,
epitelium bersilia pada saluran pernapasan kita membantu menjaga paru-paru kita
agar bersih dengan cara menjerat debu dan partikel lain dan menyapu mereka
kembali keatas trakea (batang tenggorok). Bentuk sel-sel yang berada pada
permukaan bebas epitelium itu dapat berubah menjadi kuboidal (seperti dadu),
kolumnar (seperti batu yang dijejer berdiri), atau skuamosa (datar seperti
tegel lantai) dari penggabungan ciri-ciri bentuk sel dan jumlah lapisan, kita
mendapatkan istila seperti epitelium kuboidal sederhana dan epitelium skuamosa
berlapis. Selain melindungi organ-organ yang dilapisinya, beberapa macam
epitelium dapat menyerap atau mengsekresikan larutan kimia, misalnya sel-sel
epitelium yang melapisi (lumen) atau rongga saluran pencernaan dan pernapasan
membentuk suatu membran mukosa sel-sel ini mengsekresikan larutan encer yang
disebut mukus, yang melicinkan atau melumasi permukaan saluran dan menjaganya
agar tetap lembab. Membran mukosa yang melapisi usus halus juga, mengsekresikan
enzim-enzim pencernaan dan menyerap
nutrien (Campbell 2004, 5).
Jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan seluler. Tidak ada
pembuluh darah dalam jaringan kapiler yang terletak dijaringan bawahnya.
Sifat-sifat jaringan epitel tergantung dari fungsi dan letaknya dalam tubuh.
Walaupun demikian, mereka mempunyai sifat dasar umum yang sama. Adapun sifat
umum jaringan epitel, antara lain : Bentuk sel dasarnya ada 3 jenis yakni sel gepeng,
sel kubus dan sel kolumnar. Semua jaringan epitel pada permukaan basalnya
melekat pada jaringan penyambung dibawahnya yang disebut dengan “lamina
basalis” yang merupakan bagian dari membran basalis. Semua jaringan epitel
avaskuler. Sel-sel jaringa epitel yang bersebelahan mempunyai daerah-daerah
perlekatan khusus yang disebut “tautan sel” dan adanya polarisasi sel-sel
epitel. Jaringan epitel mempunyai fungsi utama yakni untuk menutupi dan
melapisi permukaan kulit, sebagai jaringan yang mengabsorbsi sekaligus
mengreabsiorbsi, untuk sekresi, sensoris dan kontraktil. Jaringan epitel
terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain (Umar
2001,
29).
Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersususn dalam lapisan
pipih. Lapisan ini melapisi berbagai rongga dan tabung pada tubuh. Jaringan ini
juga membentuk kulit yang membungkus tubuh. Jaringan epitel menjalankan
berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi-fungsi ini mencerminkan kenyataan
bahwa epitel selalu terdapat diperbatasn antar massa sel dan rongga atau ruang.
Epitelium kulit melindungi jaringan dibawahnya terhadap kerusakan karena
gesekan mekanis, radiasi ultraviolet dan serangan bakteri. Jaringan epitel
adalah salah satu dari empat jaringan dasar. Dahulu istilah epitel dipergunakan
untuk menyebut selaput jernih yang berada diatas tonjolan anyaman di penyambung
merah bibir (thele bibir). Istilah kini dipergunakan untuk semua
jaringan. Epitel juga berfungsi dalam mengangjut bahan-bahan dari dan kejaringan
dan rongga yang dipisahkannya. Epitel kolumnar pada saluran pencernaan
mengeluarkan enzim-enzim cerna ke dalam intestine dan juga menyerap produk
akahir pencernaan makanan dari padanya. Semua kelenjar pencernaan pada tubuh
dilapisi oleh ephitelium. Epitelium juga melapisi tabung air dan rongga
paru-paru. Epitelium ini mengeluarkan mucus untuk melindungi dirinya terhadap
kekeringan dan untuk menangkap partikl-partikel debu yang terhirup. Banyak
diantara sel-selnya mempunyai silia dipermukaan “bebas” yang mengatur mucus
dengan bawaan bahan asing kembali keatas sampai leher. Sel-sel kelamin harus
dilepaskan dari tubuh agar berfungsi dalam reproduksi seksual. Jadi kitapun
tahu sel-sel tersebut bersal dari epithelium, dalam hal ini epithelium germinal
(Kimball
1992,
31).
Jaringan epitel kubus bersilia ini banyak terdapat pada ductus
spermaticus atau saluran testis, terdapat juga pada traklea maupun pada bronkus. Kulit
merupakan lapisan terluar dari tubuh kita, merupakan pelindung tubuh bagian
luar. Setiap hari ada jutaan kulit yang rusak dan mesti diperbaiki. Kulit
terbagi atas dua lapi yakni epidermis (bagian luar) dan dermis korium) atau
lapisan dalam. Lapisan luar (epidermis) terdiri atas stratum korneum (lapisan
zat tanduk), yang selalu mati dan selalu mengelupas, kemudian stratum Iusidium
dimana lapisan ini hanya terdapat pada lapisan telapak kai dan tangan,
selanjutnya adalah startum granulosumyang mengandung pigmne(warna) atau
granula-granula dan yang terakhir adalah stratum germinativum, sel-selnya dibuat
dan dibentuk kearah luar. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar,
pembuluh darah dan serabut saraf. Kelenjar pada dermis meliputi glandula
sebasea atau kelnjar minyak dan glandula sudorifera atau kelenjar keringat.
Pangkal kelenjar keringat berdekatan dengan kapiler darah (Yayan
1994, 58).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat
dan Bahan
1.
Alat
Alat
yang kami gunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.
2.
Bahan
Bahan yang kami gunakan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut:
a.
Preparat Mammal Kidney
(Ginjal mamalia) 1 buah
b.
Preparat
Intestine/ Doudenum
1 buah
c.
Preparat Trakea
Kelinci
1 buah
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum
ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengamati
preparat Mammal Kidney pada epitel selapis (endotelium) dari pembuluh darah.
Perhatikan inti sel yang berbentuk pipih memanjang, terdiri dari sel-sel endotelium
dan membran basal. Mengamati pula secara seksama lapisan parietal kapsul Bowman’s.
Memperhatikan inti sel epitel yang berbentuk piph memanjang dan membran basal. Kemudian menggambar
hasil pengamatan.
2.
Mengamati secara
seksama preparat Mammal Kidney pada tobulus kontortus proksimal ginjal, terdiri
dari lumen, sel epitel kubus dan membrane basal. Struktur ini merupakan segmen
awal dari nefron dan berkelok-kelok dan dibatasi oleh epitel selapis kubus.
Mengamati pula secara seksama tubulus kontortus distal ginjal, terdiri dari
lumen, sel epitel pipih dan membrane basal. Struktur ini sel-sel epitelnya
lebih keciol dibanding dengan tobulus proksimal, namun lumennya lebih besar
dibanding dengan
tubulus proksimal. Kemudian menggambar hasil pengamatan.
3.
Mengamati secara
seksama sayatan melintang usus halus, terutama pada lapisan epitel pembatas
pada lapisan mukosa. Mengamati pula secara seksama kedudukan sel goblet
diantara sel-sel epitel usus.
4.
Menggambar epitel
selindris pada pembesaran 10 x 40.
5.
Mengamati secara
seksama epitel berlapis banyak bersilia yang membatasi lumen pada preparat
trakea. Perhatikan posisi sel basa,epitel silindris bersilia, sel goblet dan
membrane basal. Kemudian menggambar hasil pengamatan.
6.
Mengamati secara
seksama epitel berlapis banyak pada daerah epidermis kulit. Perhatikan posisi
stratum germinativun, stratum spinosum, stratum garnulosum, stratum
Iusidium,stratum korneum dan membrane basal. Kemudian menggambar hasil
pengamatan.
7.
Mengamati secara
seksama kelenjar keringat. Memperhatikan segmen sekretori dan segmen
salurannya. Mengamati secara seksama kelenjar sabaceus disekitar folikel
rambut.
BAB IV
PEMBAHASAN
B.
Pembahasan
1. Endotelium
Pembuluh Darah Pada Ginjal
Endotelium pembuluh darah pada ginjal
terbentuk dari sel epitel pipih selapis
dan membentuk subuah lingkaran. Endotelium di sini Tersusun sebagai
berikut :
a.
Inti sel, sebagaimana
yang kita ketahui bahwa inti
sel itu berfungsi sebagai pengkoordinir pusat seluruh kegiatan sel dan pada
tubuh kita itu biasanya juga berfungsi untuk proses sintesis protein. Namanya
saja inti sel pasti dan tentu saja dia berada ditengah-tengah sebuah sel.
b.
Lumen, kita kembalikan
pengertian dari lumen itu sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga.
c.
Membran basal merupakan membran yang berada didasar sebuah
sel. Membran basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel
berfungsi mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran
basalis merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat
di bawah permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda.
Membrana basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering
mengalami gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai
penyokong dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal
epitel
2. Lapisan
periatalis kapsul bowman’s
Pada lapisan perietalis kapsul bowman’s
tersusun oleh jaringan epitel pipih yang membentuk dua lapis lingkaran sehingga
terbentuk dua buah lumen yaitu lumen luar dan lumen dalam. Dan seperti halnya
jaringan yang lain, terdiri atas membran basal dan inti sel. Berikut akan
dipaparkan satu persatu mengenai bagian-bagian dari lapisan parietalis kapsul
bowmna’s:
a. Inti
sel, jauh-jauh sudah diterangkan bahwa inti sel itu berfungsi sebagai
pengkoordinir dan sebagai pusat dari seluruh kegiatan sel dan pada tubuh kita
itu biasanya juga berfungsi untuk proses sintesis protein. Namanya saja inti
sel pasti dan tentu saja dia berada ditengah-tengah (center) sebuah sel.
b. Membran
basal berfungsi sebagai tempat melekatnya jaringan epitel dan inti sel
berfungsi untuk mengatur segala aktivitas sel. Namanya saja basal (dasar)
tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran basal berfungsi sebagai
tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi mengatur segala aktivitas
sel. Menurut referensi bahwa membran basalis merupakan kondensasi bahan
mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua
epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana basalis yang paling tebal
terdapat di bawah epitel yang sering mengalami gesekan seperti epidermis kulit.
Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak sebagai filter yang
semipermeabel dari bagian basal epitel.
c. Pada lapisan perietalis kapsul bowman’s
tersusun oleh jaringan epitel pipih yang membentuk dua lapis lingkaran sehingga
terbentuk dua buah lumen yaitu lumen luar dan lumen dalam. Dimana lumen bagian
luar berfungsi sebagai filtrasi (penyaringan) dimana yang disaring disisni
biasanya adalah darah sedangkan untuk lumen bagian dalam berfungsi untuk
menyimpan zat-zat makanan yang akan dibutuhkan oleh sel biasanya lumen ini
terdapat pada rongga, atu ruang sel tertentu yang memang dibagian selnya
terdapat lumen.
3.Epitel
kubus pada tubulus kontortus proksimal
Tersusun oleh jaringan epitel kubus
(kuboid). Dan terdiri atas membran basal. inti sel dan lumen. pada tubulus
kontortus proksimal memilliki inti sel epitel kubus besar dan lumen yang kecil.
Hal ini disebabkan karena dominasi membran basal pada jaringan epitel ini
berlebih sehingga menyebabkan membran basal dan inti selnya membesar dan
lumennya mengecil. Berikut akan dipaparkan satu persatu mengenai bagian-bagian
yang menysusun sel epitel kubus pada tubulus kontortus proksimal :
a. Inti
sel, jauh-jauh sudah diterangkan bahwa inti sel itu berfungsi sebagai
pengkoordinir dan sebagai pusat dari seluruh kegiatan sel dan pada tubuh kita
itu biasanya juga berfungsi untuk proses sintesis protein. Namanya saja inti
sel pasti dan tentu saja dia berada ditengah-tengah (center) sebuah sel.
b.
Membran basal. Namanya
saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran
basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi
mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis
merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah
permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana basalis
yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami gesekan
seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong dan
bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel
c.
Lumen, kita kembalikan
pengertian dari lumen itu sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga.
4.Epitel
kubus pada tubulus kontortus distal
bentuknya juga
sama dengan epitel kubus pada tubulus kontortus proksimal. Berbeda dengan inti
sel pada epitel kubus tubulus kontortus proksimal pada tubulus kontortus distal
memiliki inti lebih kecil, dan lumennya lebih besar. Penyebabnya karena
dominasi membran basal pada jaringan epitel ini lebih berkurang, itulah yang
menyebabkan membran basalnya menjadi kecil lumennya membesar dan inti selnya
juga membesar. Berikut akan dijelaskan satu persatu mengenai bagian-bagian dari
sel Epitel kubus pada tubulus kontortus distal:
a. Inti
sel, jauh-jauh sudah diterangkan bahwa inti sel itu berfungsi sebagai
pengkoordinir dan sebagai pusat dari seluruh kegiatan sel dan pada tubuh kita
itu biasanya juga berfungsi untuk proses sintesis protein. Namanya saja inti
sel pasti dan tentu saja dia berada ditengah-tengah (center) sebuah sel.
b.
Membran basal. Namanya
saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran
basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi
mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis
merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah
permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana
basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami
gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong
dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel
c.
Lumen, kita kembalikan
pengertian dari lumen itu sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga.
d. Epitel
kubus, dari referensi menjelaskan bahwa epitel selapis kubus disusun oleh
selapis sel yang berbentuk kubus. Inti selnya berbentuk bulat, berukuran besar,
dan terletak di tengah. Terdapat pada permukaan ovarium, kelenjar gondok, dan
permukaan lensa mata. Berfungsi melindungi bagian-bagian di bawahnya serta
sekresi.
5.Penampang
melintang usus
Mempunyai struktrur penyusun yaitu, sel
otot yang bentuknya bundar dan mengelilingi organ yang berada didalamnya
fungsinya untuk melindungi organ dalamnya seperti yang terjadi pada dinding
sel, selain itu terdapat membran basal yang bentuknya tidak tetap, fungsinya
sebagai perekat yang menghubungkan antara sel otot dengan struktur dalam.
Adapula Jonjot usus yang bentuknya seperti tonjolan yang muncul dari belakang
membran basal dan yang terakhir adalah lumen yang di kelilingi oleh struktur-struktur
yang telah disebutkan diatas tadi, Namun untuk lebih mendetailkan bagian bagian
dari penampang melintang usus maka berikut akan dipaparkan satu persatu
mengenai bagia-bagiannya:
a.
Membran basal. Namanya
saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran
basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi
mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis
merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah
permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana
basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami
gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong
dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel
b.
Jonjot usus, inilah sel
yang terdapat didalam usus yang terus bergerak untuk mendorong makanan sehingga
juga pada usus ada yang disebut dengan absorbsi yakni penyerapan jadi makanan
itu juga tidak didorong begitu saja tetapi dia diserap juga.
c.
Lumen, kita kembalikan
pengertian dari lumen itu sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga.
d.
Sel otot terletak
diantra membran basal yang menghubungkan dengan sel-sel yang ada didalam,
sebagaimana yang kita ketahui disisni
bahwa penampang melintang usus ini tidak memiliki inti sel akan tetapi memiliki
sel otot, dimana sel otot inilah yang mengalami kontraksi dan berfungsi untuk
mengatur ataui mempengaruhi seluruh kegiatan sel yang ada didalamnya.
6.Epitel
silindris
Bentuknya setengah lingkaran dan jika di
perhatikan secara baik-baik akan di dapatkan bahwa di dalam setengah lingkaran
tersebut terdapat lagi sel epitel yang bentuknya seperti duri-duri. Sel epitel
ini mengelilingi lumen. Sel ini hampir mirip dengan huruf “U” bedanya saja
epitel silindris ini lebih komplek daripada huruf “U” karena memiliki
bagian-bagian tertentu, dan berikut kana dijelaskan bagian-bagian tersebut :
a. Epitel
silindris, bentuk sel seperti silinder atau persegi panjang. Inti sel terletak
mendekati bagian basal. terdapat pada epitel dinding usus, lambung, kelenjar
pencernaan dan kantung empedu. Berfungsi untuk proteksi, absorbsi dan sekresi.
b.
Membran basal. Namanya
saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran
basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi
mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis
merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah
permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana
basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami
gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong
dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel.
c.
Lumen, kita kembalikan
pengertian dari lumen itu sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga.
7. Epitel berlapis banyak
palsu pada trakea
Bentuknya jika dilakukan perbesaran
berlipat maka akan di dapatkan bentuk seperti gunung-gunung yang menjulang. Di dalam
sel ini terdapat inti sel yang berfungsi mengkoordinir/mengatur sistem kerja
pada semua sel, membran basal yang sebagai penyusun dan tempat melekatnya sel
epitel, silia berupa rambut-rambut yang menempel pada ujung sel silindris
berlapis, sel goblet memiliki bentuk yang hampir sama dengan sel silindris.
yang membedakannya, sel goblet memiliki bentuk ujung yang meruncing sedangkan
sel epitel silindris memiliki bentuk seperti sebuah silinder atau tabung. Dan
berikut akan dipaparkan satu persatu mengenai bagian dari sel tersebut:
a.
Silia, berbicara
masalah silia sebagaiman ayang kita ketahui bahwasilia adalah rambut-rambut
tipis dan kita bisa mengambil contoh silia yang terdapat dihidung, silia disini
berfungsi untuk melindungi hidung dari kotoran-kotoran yang ada dilur jadi
silia ini berfungsi untuk mneyaring kotoran-kotoran yang kan masuk kedalam
hidung kita.
b.
Epitel ini tampak seperti
berlapis-lapis, padahal semua sel melekat pada membran basalis, dijumpai pada
saluran pernafasan (trachea), saluran alat kelamin jantan (epididimis)
c. Inti
sel, jauh-jauh sudah diterangkan bahwa inti sel itu berfungsi sebagai
pengkoordinir dan sebagai pusat dari seluruh kegiatan sel dan pada tubuh kita
itu biasanya juga berfungsi untuk proses fsintesis protein. Namanya saja inti
sel pasti dan tentu saja dia berada ditengah-tengah (center) sebuah sel.
d.
Membran basal. Namanya
saja basal (dasar) tentunya membran ini berada didasar sebuah sel. Membran
basal berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi
mengatur segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis
merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah
permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana
basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami
gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong
dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel
e.
Sel basal hampir sama
dengan membran basal namanya saja sel basal tentunya sel ini juga berada
didasar sel hanya bedanya sel basal ini hanya melekat pada membran dan membran
yang berfungsi untuk memproteksinya sedangkan sel basal berfungsi untuk
mengikat jaringan, selanjutnya yang membedakan antara sel basal dan sel goblet
ini bahwa pada sel goblet dia memeliki inti yang lebih besar dan berbentuk
meruncing segitiga pada ujungnya.
f. Sel
goblet merupakan sel yang memiliki inti besar dan memiliki kelanjar campuran
sekorosa atau mukoserosa dan akhirnya kedua kelenjar campuran tersebutlah yang
menghasilkan yang dinamakan mucus (lender). Jadi intinya sel goblet itu adalah
sel yang menghasilkan mucus dengan bantuan kelanjar campuran yakni serosa atau
mukoserosa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa jaringan epitel
berdasarkan bentuk dan susunannya dibagi menjadi beberapa bagian yakni epitel
pipih selapis fungsinya sebagai difusi dan filtrasi, epitel pipih banyak lapis
fungsinya sebagai proteksi, epitel kubus selapis fungsinya sekresi dan
absorbsi, epitel kubus banyak lapis fungsinya sekresi, epitel silindris selapis
fungsinya sekresi, absorbsi, proteksi, meminyaki, dan memindahkan benda-benda
dengan silia, epitel silindris berlapis banyak fungsinya sekresi dan
pergerakan, epitel silindris bersilia fungsinya sebagai proteksi, sekresi,
epitel transisional yang merupakan epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak
dapat digolongkan
Daftar Pustaka
http://abdillahbugis.blogspot.com/2012/02/laporan-lengkap-jaringan-epitel.html
Daftar Pustaka
http://abdillahbugis.blogspot.com/2012/02/laporan-lengkap-jaringan-epitel.html
May be useful..!!! Aamiin
BalasHapus}{
Thanks