1. Mengetahui fase-fase pembelahan mitosis
pada sel tumbuhan dan fungsinya.
2. Mengetahui kedudukan kromosom pada fase-fase
pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.
3. Mengetahui fase-fase yang paling banyak
dijumpai pada akar bawang (Allium cepa).
4. Mengidenfikasi bagian mana pada akar
bawang merah (Allium cepa) yang aktif
melakukan pembelahan mitosis.
5. Mengetahui pengaruh waktu terhadap proses
pembelahan mitosis.
II.
PEMBAHASAN
A.
TINJAUAN
TEOTORIS :
Kromosom
adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik
dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna
dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer /
kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom
yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).
Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa kromosom merupakan alat transportasi
materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum
Mendel, sedangkan Masitah (2008) menjelaskan bahwa kromosom adalah susunan beraturan
yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom
dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh beberapa
kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang disebut
sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda,
kehadiran dan posisi bidang (area) yang membesar yang disebut knot (tombol)
atau kromomer. Selain itu, adanya perpanjangan arus pada terminal dan material
kromatin yang disebut satelit, dan sebagainya (Suprihati et.al., 2007).
Kromosom
memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu makhluk hidup,
karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen – gen yang akan
dipindahkan dari suatu sel induk ke sel anakannya, dari generasi yang satu ke
generasi yang lainnya. Pengamatan terhadap perilaku kromosom sama pentingnya
dengan mempelajari struktur kromosom. Perilaku atau aktivitas kromosom dapat
terlihat dalam siklus sel, termasuk didalamnya adalah pembelahan sel (mitosis
atau meiosis). Analisis kromosom, baik mitosis maupun meiosis merupakan langkah
awal yang dapat dilaksanakan untuk mempelajari kromosom
Tumbuhan
pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan
mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis
(setjo,2004). Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi
dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara
berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma
dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan hampir semua organisme.mitosis memiliki beberapa tahapan
meliputi profase metafase, anafase, dan telofase. Terjadi pada ujung akar, yang
mengalami pembelahan awal, mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat
meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar
dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit
sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan
terus menerus.
Proses
mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di
luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan
dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat
keturunan yang sama dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke
dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan telofase.
1.
Interfase
Inti
sel Nampak keruh dan tampak benang- benang kromatin yang halus.
2. Profase
Benang-benang
kromatin memendek dan menebal.Terbentuklah kromosam. Tiap kromosom membelah dan
memanjang membentuk kromatid, membrane inti mulai menghilang
3. Metaphase
Kromosom-
kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah
terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh
mikrotubula.Gelendong ini membentuk kutub-kutub pembelahan tempat sentromer
mikrotubula bertumpu.
4. Anafase
Sentromer
membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel
yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama
dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom
baru.
5. Telofase
Di
tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti
lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi
menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel
tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-
tengah sel.
Kromosom
Bawang
Kromosom
antar tanaman berbeda antara yang satu dan yang lainnya.Baik dari bentuk,
jumlah, dan panjangnya. Allium cepa memiliki jumlah kromosom 2n = 16
(Sastrosumarjo, 2006). Hal ini sangat membantu dalam mempelajari analisis mitosis pada tanaman, karena
jumlahnya yang tidak terlalu banyak, memiliki ukuran kromosom yang besar dan
cukup mudah untuk dibuat preparatnya. Bawang merah (Allium ascalonicum L)
merupakan salah satu anggota dari familia Liliaceae.Tanaman ini merupakan
tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis.Tanaman mempunyai akar serabut,
dengan daun berbentuk silinder berongga.Umbi terbentuk dari pangkal daun yang
bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan
membentuk umbi berlapis.Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun
yang membesar dan bersatu.Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti
kentang atau talas. Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran
unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif .Komoditas
sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang
berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional.Bawang
merah juga merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan di Jawa Tengah yang
mempunyai prospek cukup baik dalam pengembangan agribisnis.Hal ini dapat
dilihat pada status usaha taninya, oleh petani khususnya di daerah sentra
produksi seperti di Kabupaten Brebes bawang merah telah lama diusahakan sebagai
usaha tani yang bersifat komersial.
Gusti,
Alif. 2011.
http://shaylife.blogspot.com/2011/03/pengamatan-kromosom-pada-mitosis-akar.html.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2011
B.
ALAT
DAN BAHAN
·
ALAT
1.Mikroskop
perbesaran 1000 x1 buah
2.Gelas
objek 1 buah
3.Gelas
penutup 1 buah
4.Jarum
preparat 1 buah
5.Cawan
Petridis 1 buah
6.Pembakar
Bunsen 1 buah
7.Gelas
Piala 500 ml 1 buah
8.Tissue
9.
Pisau Silet 1 buah
· BAHAN
1.Akar
Bawang Merah (Allium ascalonicum L) professional 1 buah
2.Larutan
Indigocarmin secukupnya
3.Larutan
Asam Klorida (HCL) secukupnya
4.Larutan
Fenil Lakto Fenol secukupnya
V.
PROSEDUR KERJA
1.Praktikan
terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.Praktikan
merendam bawang pada air yang ditutupi kapas selama 2 – 3 hari.
Setelah
2-3 hari perendaman, praktikan memotong akar bawang tadi sampai sepanjang 1 cm
merendam pada asetokarmin dan HCL dengan perbandingan 9 : 1
3.Praktikan
memanaskan preparat tersebut diatas api Bunsen atau lampu spirtus sampai
menguap tetapi jangan sampai mendidih
4.Praktikan
memindahkan potongan akar bawang yang sudah dipanaskan ke gelas objek dan beri
satu tetes asetokarmin biarkan kurang lebih 30 menit
5.Praktikan
menghisap kelebihan indigokarmine dengan kertas hisap (tissu)
6.Praktikan
menetesi preparat tersebut dengan polienil alcohol disampingnya. Jangan kena
preparat
7.Praktikan
menutup dengan gelas penutup kemudian ditekan dengan menggunakan pensil sampai
preparat pipih.
8.Praktikan
mengamati dibawah mikroskop perbesaran 1000x dan membuat hasil praktikum
sementara.
VI.
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
Pengamatan Sel Bawang Merah
Berdasarkan
hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 45 maka diperoleh
gambar seperti di atas.
Praktikum
kali ini dilakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis yang terjadi pada
ujung akar bawang merah.Pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami
aktivitas dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24.00 WIB.
(Margono, 1973), berdasarkan keterangan tersebut maka proses pemotongan akar
bawang merah (Allium cepa) dilakukan pada pukul 00.00.
Dengan
dipotongnya akar bawang pada jam-jam tersebut sehingga diharapkan akan potongan
akar yang mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis.
Namun praktikum ini tidak mungkin melakukan pengamatan pada tengah
malam.Sebelum mengamati sel-sel akar tersebut dibawah mikroskop,
potongan-potongan akar tersebut harus memalui beberapa perlakuan, yaitu harus
direndam di dalam alcohol 70%, perendaman ini bertujuan untuk menyegarkan kembali
sel-sel akar. Perlakuan berikutnya adalah perendaman dengan HCl, hal ini
bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium
cepa), karena dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan
sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian
lain dari akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat
melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Perlakuan berikutnya
lagi adalah pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna, sehingga jelas
fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah
untuk diamati.
Pada
sel akar bawang, pembelahan mitosis terdapat 4 tahap fase pembelahan, yaitu
profase, anafase, metafase, dan telofase.
o Fase profase
Merupakan
tahapan pembelahan sel yang paling lama dan membutuhkan energi yang cukup
besar, setrta merupakan permulaan dari mitosis yang ditandai dengan beberapa
perubahan.Nukleolus mulai menghilang sedangkan kromosomnya mulai timbul.Untaian
kromosom yang semula meluas menjadi pilinan (heliks).Dengan demikian untaian
itu lebih pendek dan menebal sehingga tampak lebih nyata. Pada tahapan ini,
membrane nukleus mulai menghilang(Crowder, 1993). Pembelahan kromosom membentuk
kromatid.Selain itu sentriol juga ikut membelah.Hampir semua sel yang Nampak
pada preparat menunjukan tahapan profase.
Pada
profase, ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya
pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal.Profase dimana tahapan pembelahan
pertama, permulaan profase – profase kromosom menjadi lebih pendek dan tebal.
Pada
akhir profase mulai terbentuk benang – benang spindel/ gelendong inti pada
masing – masing kutub sel, yang letaknya berlawanan. Pada tahap ini yag
terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan mulai
menduplikasi menjadi kromatid.
Ciri-cirinya:
· Kromosom mengerut dan menebal.
Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom.
· Terlihat dua sister chromatid dan
kromosom tampak rangkap dua.
· Kromatid-kromatid dihubungkan oleh
sentromer.
· Nukleolus menjadi kabur dan hilang
oleh sentromer.
· Selaput inti mulai menghilang.
· Benang gelendong mulai terbentuk
· Kromosom mulai bergerak ke tengah atau
equator dari sel.
o Fase metafase
Tahapan
metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit.Pada metafase, kromosom menyusun
diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal
fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap.Sentromer, suatu daerah vital
bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab
terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan (Welsh dan Mogen 1991).
Metafase
dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial
(Fried, 2006).Pada tahapan ini sedikit terlihat adanya gambaran benang – benang
spindelnya.
Pada
tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-ciri fase
ini adalah:
· Benang-benang gelendong menjadi jelas
pada permulaan metafase dan teratus seperti kumparan.
· Masing-masing kromosom terletak
berbaris pada bidang equator.
· Sentromer melekat pada benang
gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada
sentromer.
· Sentromer membelah dan masing-masing
kromatid menjadi kromosom tunggal.
o Fase anafase
Tahapan
anafase membutuhkan waktu sekitar 3-15 menit.Pada anafase, kromosom yang
mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub,
sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.Fried (2006) menyatakan bahwa pada
awal anafase sentromer – sentromer masing – masing kromosom berpisah, sehingga
masing – masing kromatid kini berupa kromosom yang terpisah.Dengan dipandung
oloeh serat gelendong yang melekat padanya.Satu kromatid dari setiap pasang
digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid yang satunya digerakkan ke
kutub yang berlawanan.Pembelahan sentromer menurut Suryo (1997) dapat pula
berlangsung pada permulaan anafase.Benang – benang gelendong ini memendek
sehingga belahan sentromer masing – masing bergerak ke kutub sel yang
berlawanan dengan membawa kromatid.
Ciri-cirinya:
· Dua sister chromatid (sekarang
kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromernya tertarik karena
kontraksi dari benang gelendong.
· Selain itu mungkin ada gaya tolak
menolak dari belahan sentromer itu.
· Terjadi penyebaran kromosom dan ADN
yang seragam di dalam sel.
· Anafase adalah fase terpendek dari
fase-fase mitosis.
· Pada akhir anafase sekat sel mulai
terbentuk dekat bidang equator.
o Fase telofase
Pada
telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian)
dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).Pada telofase,
terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan
sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).Telofase pada fase ini
pembelahan telah selesai, terbentuk lagi dinding inti, dan hal ini terlihat
dalam praktikum. Sel telah terbagi menjadi dua sel anakan, masing – masing
memiliki inti yang mengandung 4 kromosom dengan bahan genetik yang sama dengan
induknya.
Tahapan
telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit.Di tiap kutub terbentuk stel
kromosom yang identik.Serabut gelondong inti menghilang dan membran inti terbentuk
kembali.Setelah terbentuk dua inti pada kutub yang berlawanan aster menghilang
dan terjadi penebalan sitoplasma yang diikuti pembagian sitoplasma
(sitokinesis).Sitokinesis ini di tandai dengan terbentuknya dinding pemisah
ditengah-tengah sel (pada tumbuhan) dan pada hewan ditandai dengan melekuknya
sel ke dalam.
Ciri-cirinya
adalah:
· Benang-benang gelendong hilang
· Selaput inti dan nukleolus terbentuk
kembali
· Sekat sel terbentuk kembali dan sel
membelah menjadi dua sel anakan.
· Terjadi sitokinesis, semua benda-benda
dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak.
Ayu.2010.
http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html.
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011
Pembahasan
Mitosis
adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana
terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase,
anafase, dan telofase (Satrosumarjo, 2006). Kromosom pada metafase mitotik
mengalami kondensasi dan penebalan yang maksimal, sehingga kromosom pada tahap ini dapat diamati dengan
lebih jelas panjangnya dan letak sentromernya. Setelah panjang total dan letak
sentromernya diketahui, maka dapat dilanjutkan dengan analisis kariotipe.
Pengamatan
terhadap jumlah kromosom saat mitosis, sering timbul kesulitan karena kromosom
tumpang tindih antara yang satu dan yang lainnya dan kadang masih terlihat
samar akibat kondensasi yang belum sempurna. Kromosom dibedakan atas autosom
(kromosom pada sel somatik) dan kromosom pada sel kelamin. Pembelahan sel yang
terjadi pada sel somatik disebut mitosis dan pembelahan yang terjadi pada sel
kelamin disebut meiosis menjelaskan bahwa mitosis merupakan pembelahan inti
yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap
didalamnya, yaitu: interfase, profase, metakinesis, metafase, anafase, dan
telofase. Menurut Suryo (2008) fase pada mitosis terdiri dari interfase,
profase, metafase, anafase, dan
telofase.
Selama
metafase, sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel
pada bidang equator.Pada tempat-tempat ini, sentromer-sentromer diikat oleh
benang-benang spindel yang terpisah, dimana setiap kromatid dilekatkan pada
kutub-kutub spindel yang berbeda.
Kadang-kadang benang-benang spindel tidak berasosiasi dengan kromosom dan merentang secara langsung
dari satu kutub ke kutub yang lain. Pada
saat metafase, sentromer-sentromer diduplikasi dan setiap kromatid menjadi
kromosom yang berdiri sendiri atau independen.Penggunaan metode tanpa pra
perlakuan (metode sederhana) mengakibatkan kromosom pada metafase tidak dapat
menyebar dengan baik, sehingga jumlah kromosom tidak dapat dihitung dengan
tepat.
· Sitokinesis
Di
tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti
lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi
menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel
tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-
tengah sel.
VII. KESIMPULAN
· Tahap-tahap mitoisis pada sel
tumbuhan:
o Interfase
Interfase
atau stadium istirahat dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama
karena pada tahap ini berlangsung fungsi metabolisme dan pembentukan dan
sintesis DNA.Maka sebenarnya kurang tepat juga jika dikatan bahwa interfase
merupakan fase istirahat, karena sebenarnya pada fase ini sel bekerja dengan
sangat berat.
o Profase
Benang-
benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik
mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik
yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi
kromatid saudara) (Campbell.2008: 248)
o Metaphase
Metaphase
merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20
menit (Campbell.2008: 249). Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang
tengah dari sel.
o Anafase
Anaphase
merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa
menit (Campbell.2008: 249). Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan
diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil
pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu
kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
o Telofase
Di
tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti
lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi
menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel
tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-
tengah sel.
· Kedudukan kromosom pada fase-fase
pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.
o Profase : sel masih nampak seperti inti sel
masih utuh dan terletak dibagian tengah sel
o Metafase : biasanya letak kromosom berada di
tengah bidang ekuator
o Anafase : di mana terdapat celah sempit pada
bagian tengah sel dimana kromosom terletak di bagian kutub sel
o Telofase : dimana pada telofase sudah nampak jelas pembagian
sel menjadi dua dan terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
· .Fase yang paling banyak dijumpai
adalah fase profase.
· Ujung akar yang terdiri dari sel-sel
yang bersifat meristematik merupakan sel-selnya sangat aktif membelah. Jadi
bagian ujung akar yang paling aktif melakukan pembelahan adalah bagian
meristem.
· Praktikum kali ini, tidak semua
preparat menunjukan tahapan-tahapan pembelahan mitosis secara lengkap. Hal ini
dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan pada rentang waktu pembelahan
mitosis.Rentang waktu pembelahan mitosis berdasarkan pada suatu hasil
penelitian ditunjukan bahwa rentang waktu pembelahan mitosis akar bawang merah
berlangsung antara pukul 08.00-09.00 WIB dimana tahapan prometafase (tahapan
antara profase dengan metaphase) banyak ditemukan pukul 08.15 WIB.
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
Ikbal. 2011.
http://biologi.unnes.ac.id/web_bio/?tf=news&aksi=lihat&id=35. Diakses
pada
tanggal
30 Oktober 2011. Pukul 8.00 WIB
Ayu.2010.
http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html.
Diakses
pada tanggal 29 Oktober 2011. Pukul 13.00 WIB
Anonim.(2004)
:// http :The Cell Cycle & Mitosis Tutorial. (Online). http://www.biology.
arizona.edu/cell_bio/tutorials/cell_cycle/cells3.html, Diakses tanggal 29
Oktober 2011. Pukul 13.00.WIB
Campbell,
Neil A. 1987. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Crowder
L.V. 1993. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Jai.2011.
http://jai.staff.ipb.ac.id/2011/02/04/analisis-mitosis-pada-ujung-akar-bawang-merah-bawang-bombay-dan-aglaonema/.Diakses
pada tanggal 29 Oktober 2011.
Margono,
Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar Bawang
Merah (Alium cepa).Skripsi tidak diterbitkan. Malang: IKIP
http://fitriamarossiregar.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-pengamatan-kromosom.html
http://fitriamarossiregar.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-pengamatan-kromosom.html
may be useful...!!!! Aamiin
BalasHapus}{
salambiologi.blogspot.com