Visit to salambiologi.blogspot.com
BAB I PENDAHULUAN
- A. Latar belakang
Tumbuhan
merupakan sesuatu yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Tumbuhan
merupakan penghasil makanan bagi manusia. Tumbuhan terdiri dari tumbuhan
tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan sebagai penghasil makanan
bagi makhluk hidup lainnya, termasuk manusia. Setiap hari manusia mengkonsumsi
sayur-sayuran yang beraneka jenis warna dan rasanya. Pewarna merupakan tambahan
makanan yang sangat penting. Biasanya manusia melihat makanan dengan melihat
warna makanan tersebut.Warna-warna yang ada pada sayur-sayuran tersebut
merupakan zat warna yang dihasilakn oleh tumbuhan.
Warna-warni
yang ada pada daun-daunan pada tumbuhan dapat diketahui dengan mengukurnya
menggunakan alat yang disebut spektrofotometer. Sebagai mahasiswa ilmu
dan teknologi pangan yang pada dasarnya akan banyak menganalisa berbagai jenis
kandungan pada bahan pangan, seperti warna pigmen sangat penting untuk
mengetahui jenis-jenis pigmen pada tanaman pada tanaman dan efek beberapa
perlakuan terhadap pigmen tanaman.
Uraian
diatas menjelaskan bahwa praktikum ini penting untuk dilakukan untuk mengetahui
efek pemanasan terhadap intensitas warna pigmen pada tanaman, untuk mengetahui
nlai pH dan absorban pada tanaman dan untuk mengetahui cara kerja
spektrofotometer dalam mengukur warna tanaman.
- B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari
praktikum spektrofotometri dan pigmen pada tanaman yakni sebagai berikut :
- Untuk mengetahui prinsip kerja alat spektrofotometer.
- Untuk mengetahui efek pemanasan terhadap pigmen pada tanaman.
Kegunaan
dari praktikum spektrofotometri dan pigmen pada tanaman yakni sebagai parameter
dan sebagai media pembelajaran serta sumber informasi bagi
mahasiswa mengenai spektrofotometri dan pigmen pada tanaman.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
- A. Spektrofotometri
Spektrofotometer
sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spectrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau
yang di absorpsi.
Pada umumnya ada beberapa jenis spektrofotometri yang sering digunakan dalam analisis secara kimiawi berdasarkan Anonim (2012a) antara lain:
Pada umumnya ada beberapa jenis spektrofotometri yang sering digunakan dalam analisis secara kimiawi berdasarkan Anonim (2012a) antara lain:
- Spektrofotometri Vis (visibel)
Pada
spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya
tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat
ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai
750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih,
merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut
termasuk ke dalam sinar tampak(visible). umber sinar tampak yang umumnya
dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga
dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W dan no atom 74.
Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ÂșC) dibanding logam
lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu.Sample yang
dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memiliki warna. Hal ini
menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible.Oleh karena
itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna
dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna.
Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat
yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan
stabil.
- Spektrofotometri UV (ultra violet)
Berbeda
dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi
sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai
sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium.Deuterium disebut juga heavy
hidrogen merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut
dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron,
sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama
deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu
pada intinya yang memiliki dua pertikel. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi
oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan
senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan. Oleh karena itu,
sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagent
tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun tanpa
preparasi. Namun perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih
dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah
sample harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi.
Spektrofotometri UV memang lebih simple dan mudah dibanding spektrofotometri
visible, terutama pada bagian preparasi sample. Namun harus hati-hati juga,
karena banyak
kemungkinan
terjadi interferensi dari senyawa lain selain alat yang juga menyerap pada
panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi menimbulkan bias pada hasil analisa.
- Spektrofotometer UV-VIS
Spektrofotometri
ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible.
Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya
visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu
sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan
monokromator. Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak
tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat
digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.
Spektroskopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultraviolet-visible
(UV-Vis atau UV / Vis) melibatkan spektroskopi dari foton dalam daerah
UV-terlihat. Ini berarti menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan
(dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan inframerah (NIR)) kisaran.
Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara langsung mempengaruhi warna bahan
kimia yang terlibat. Di wilayah ini dari spektrum elektromagnetik,
molekul mengalami transisi elektronik. Teknik ini melengkapi fluoresensi
spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan transisi dari ground state ke
eksited state. Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3
proses yaitu :
a)
Penyerapan oleh transisi elektron ikatan dan electron anti ikatan.
b)
Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks.
c)
Penyerapan oleh perpindahan muatan.
Absorbsi
radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan
oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen
yang berbeda.Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu :
A
= log ( Io / It
) = a b c
Keterangan
: Io = Intensitas sinar datang
It =
Intensitas sinar yang diteruskan
a =
Absorptivitas
b = Panjang
sel/kuvet
c =
konsentrasi (g/l)
A = Absorban
Spektrofotometri
merupakan bagian dari fotometri dan dapat dibedakan dari filter fotometri
sebagai berikut :
- Daerah jangkauan spektrum
Filter
fotometr hanya dapat digunakan untuk mengukur serapan sinar tampak (400-750
nm). Sedangkan spektrofotometer dapat mengukur serapan di daerah tampak, UV
(200-380 nm) maupun IR (> 750 nm).
- Sumber sinar
Sesuai
dengan daerah jangkauan spektrumnya maka spektrofotometer menggunakan sumber
sinar yang berbeda pada masing-masing daerah (sinar tampak, UV, IR). Sedangkan
sumber sinar filter fotometer hanya untuk daerah tampak.
- Monokromator
Filter
fotometere menggunakan filter sebagai monokrmator. Tetapi pada spektro
digunakan kisi atau prisma yang daya resolusinya lebih baik.
4. Detektor
-
Filter fotometer menggunakan detektor fotosel
-
Spektrofotometer menggunakan tabung penggandaan foton atau fototube.
Panjang
gelombang pada alat spektrofotometer lazim disajikan dalam satuan nm di mana 1
m = 10-9 nm. Klasifikasi sinar tampak beserta warna komplementernya
(bila dicampurkan jadi tidak berwarna) berdasarkan
Anonim (2012b) yaitu sebagai berikut :
Anonim (2012b) yaitu sebagai berikut :
Panjang
gelombang (nm)
|
Warna
|
Warna
komplementer
|
400-435
|
Violet/ungu/lembayung
|
Hijau
kekuningan
|
435-480
|
Biru
|
Kuning
|
480-490
|
Biru
kehijauan
|
Jingga
|
490-500
|
Hijau
kebiruan
|
Merah
|
500-560
|
Hijau
|
Ungu
kebiruan
|
560-580
|
Hijau
kekuningan
|
Ungu
|
580-610
|
Jingga
|
Biru
kehijauan
|
610-680
|
Merah
|
Hijau
kebiruan
|
680-800
|
Ungu
kemerah-merahan
|
Hijau
|
- B. Larutan standar
Larutan
baku/ larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui.
Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang
sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan
baku.
Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya
dengan menggunakan pipet volumetri dan ditempatkan di erlenmeyer (Basset,
1994).
- Larutan baku primer
Larutan yang
mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat
melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan
konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung
melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti dari zat
pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu. Contoh: K2Cr2O7,
As2O3, NaCl, asam oksalat, asam benzoat. Menurut Basset
(1994) Syarat-syarat larutan baku primer :
- Zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan (jika mungkin pada suhu 110-120 derajat celcius) dan disimpan dalam keadaan murni. (Syarat ini biasanya tak dapat dipenuhi oleh zat- zat terhidrasi karena sukar untuk menghilangkan air-permukaan dengan lengkap tanpa menimbulkan pernguraian parsial.)
- Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan di udara; kondisi ini menunjukkan bahwa zat tak boleh higroskopik, tak pula dioksidasi oleh udara atau dipengaruhi karbondioksida.
- Zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji- uji kualitatif dan kepekaan tertentu.
- Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa ekuivalen yang besar.
- Zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih.
- Reaksi yang berlangsung dengan pereaksi harus bersifat stoikiometrik dan langsung.
- Larutan baku sekunder
Larutan
suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal
dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan
pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri.
Contoh: AgNO3, KmnO4, Fe(SO4)2. Menurut
Basset (1994) Syarat-syarat larutan baku sekunder :
- Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer
- Mempunyai berat ekivalen yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan
- Larutannya relatif stabil dalam penyimpanan.
- C. Pigmen Pada Tanaman
Pigmen
adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan
cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu
ditangkap mata. Salah satu tugas terpenting pigmen tanaman adalah melindungi
dari sinar matahari yang merusak. Karena, pada saat terik, tanaman tidak
dapat berpindah ke tempat yang lebih sejuk. Pengenceran dilakukan untuk
mengurangi kepekatan pada uji klorofil maupun karoten. Hal ini dilakukan agar
sampel dapat terbaca oleh alat absorbansi Karena pembacaaan alat absorbansi
yang baik adalah 0,04-0,8% (Monroetiboti, 2012).
Daun tanaman
memiliki berbagai jenis pigmen warna berdasarkan Yetty (2011) adalah sebagai
berikut:
- Klorofil merupakan kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan,terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses-proses fokus. Pigmen klorofil berfungsi pada tumbuhan untuk proses fotosintesis, memoles daun dan buah yang masih mentah dengan warna hijau. Pigmen ini juga berfungsi sebagai anti-oksidan.
- Klorofil a mengandung warna hijau dan mempunyai rumus molekul C55H72O5N4 Mg, dapatmengabsorbasi blue violet dan merah dalam gelombang yang lebih pendek disbandingdengan menyerap cahaya merah secara maksimal yang terjadi pada gelombang cahayayang panjang.
- Klorofil b Mengandung warna biru dan mempunyai rumus molekul C55H70O6N4 Mg, biasanyahanya terdapat pada alga hijau, klorofil b memiliki gugus aldehid yang menyebabkanklorofil ini bersifat hidrooli dibanding klorofil a dan berwarna hijau kekuningan.
- Karotenoid merupakan pigmen penyebab warna merah, orange dan kuning pada sayuran. Merupakan golongan pigmen yang larut dan terdapat pada semua jenis tumbuhanmulai dari bakteri sederhana sampai yang berbuga kuning pada tumbuhan.
- Antosianin merupakan warna paling penting dalam tumbuhan, pigmen yang berwarna kuat dan larutan air. Antosianin memberi warna merah, merah muda, ungu dan biru. Karena sifat ion antosianin, intensitas dan warnanya tergantung pada pH. Pada larutan asam, ada berbagai warna dari oranye-merah sampai ungu. Apabila pH mendekati 7 terbentuk semu basa yang tidak berwarna.
- Xantofil merupakan pigmen warna dengan biasanya berada bersama-sama dengan klorofil yang bila jumlah hanya dominan akan tampak warna kuning pada tanaman dan apabilaklorofil yang tampak akan berwarna hijau.
- D. Absorbansi
Absorbansi
larutan akan bervariasi berdasarkan konsentrasi atau ukuran wadah.
Absorptivitas molar diperoleh dari pembagian absorbansi dengan konsentrasi dan
panjang larutan yang dilalui sinar. Hal ini artinya bahwa untuk membandingkan
antara satu senyawa dengan senyawa lainnya tanpa mengkhawatirkan pengaruh
konsentrasi dan panjang larutan. Disamping itu dalam penentuan absorbansi
larutan jika suatu larutan terlalu pekat, maka akan diperoleh absorbansi yang sangat
tinggi karena ada banyak molekul yang berinteraksi dengam sinar. Akan
tetapi, dalam larutan yang sangat encer, sangat sulit untuk melihat warnanya.
Absorbansinya sangat rendah (Mentari, 2012).
Pengujian
pengaruh lama pemanasan terhadap absorbansi pigmen menunjukkan bahwa pada
umumnya penurunan absorbansi secara nyata terjadi setelah pemanasan selama 30
menit. Selanjutnya penurunan absorbansi hampir sama dengan sebelumnya.
Penurunan absorbansi secara kualitatif menyatakan penurunan intensitas warna
(Wulan, 2001).
- E. Ekstraksi
Ekstraksi
adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan
pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang
diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Ekstraksi padat cair atau
leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam
pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen
terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan
kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan
dapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan
apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan
pada padatan yang larut karena efektivitasnya ( Anonim, 2011a).
Ekstraksi
menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) diantara dua fasa cair yang
tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara
cepat dan bersih, baik untuk zat organik atau anorganik, untuk analisis makro
maupun mikro. Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga banyak
digunakan untuk pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia, dan
anorganik di laboratorium. Alat yang digunakan berupa corong pisah (paling
sederhana), alat ekstraksi soxhlet, sampai yang paling rumit berupa alat
counter current craig. Secara umum, ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat
terlarut dari larutannya di dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak
bercampur dengan air. Tujuan ekstraksi ialah memisahkan suatu komponen dari
campurannya dengan menggunakan pelarut. Proses ekstraksi dengan pelarut
digunakan untuk memisahkan dan isolasi bahan-bahan dari campurannya yang
terjadi di alam, untuk isolasi bahan-bahan yang tidak larut dari larutan dan
menghilangkan pengotor yang larut dari campuran. Berdasarkan hal di atas, maka
prinsip dasar ekstraksi ialah pemisahan suatu zat berdasarkan perbandingan
distribusi zat yang terlarut dalam dua pelarut yang tidak saling melarutkan.
Berdasarkan Anonim (2011b) ekstraksi digolongkan menjadi dua macam ekstraksi
yaitu:
- Ekstraksi jangka pendek atau disebut juga proses pengocokan
Hampir dalam
semua reaksi organik, dalam proses pemurniannya selalui melalui proses
ekstraksi (penarikan senyawa cair yang akan dimurnikan dari pelarut air oleh
pelarut organik dengan cara mengocoknya dalam corong pisah). Pelarut organik
yang biasa dipakai untuk melarutkan senyawa organik / ekstraksi ialah eter. Hal
ini dikarenakan eter merupakan pelarut yang memiliki sifat inert, mudah melarutkan
senyawa-senyawa organik, dan titik didihnya rendah sehingga mudah untuk
dipisahkan kembali dengan cara destilasi sederhana. Cara ekstraksi ini biasa
dipergunakan dalam :
-
Pembuatan ester, untuk memisahkan ester dari pencampurnya.
-
Pembuatan anilin, nitrobenzen, kloroform, dan preparat organik cair lainnya.
Bahan yang
akan dipisahkan dalam suatu campuran akan terdistribusi diantara pencampurnya
dan pelarutnya membentuk dua fasa/lapisan. Dengan demikian ekstraksi jangka
pendek merupakan proses pengocokan yang dilakukan dengan menggunakan corong
pisah, setelah dikocok dengan kuat dengan mencampurkan pelarut yang lebih baik
bila didiamkan larutan akan membentuk dua lapisan.
- Ekstraksi jangka panjang
Ekstraksi
jangka panjang biasa dilakukan untuk memisahkan bahan alam yang terdapat dalam
tumbuh-tumbuhan atau hewan. Senyawa organik yang terdapat dalam bahan alam
seperti kafein dari daun teh dapat diambil dengan cara ekstraksi jangka panjang
dengan menggunakan suatu alat ekstraksi yang disebut alat soxhlet.
- F. Tomat (Solanum lycopersicum)
Tomat (Solanum
lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup
singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat
dari kentang.
Salah satu
antioksidan yang terkandung dalam tomat adalah lycopene. Lycopene merupakan
antioksidan penting yang membantu mencegah pembentukan sel kanker seperti,
kanker prostat, kanker rektal, kanker perut, mulut, dan kerongkongan. Lycopene
merupakan bagian dari keluarga pigmen yang disebut dengan karoten. Karoten
merupakan komponen alami yang menimbulkan warna pada buah dan sayuran. Sebagai
contoh, beta karoten merupakan pigmen berwarna orange yang ditemukan pada wortel.
Lycopen tidak diproduksi oleh tubuh, sehingga tubuh membutuhkan pasokan
lycopene dari makanan yang dikonsumsi. Buah tomat mengandung lycopene lebih
banyak dari buah lainnya seperti wortel atau semangka. Tomat mengandung likopen
yang tinggi. Likopen ini merupakan pigmen yang menyebabkan tomat berwarna
merah. Seperti halnya betakaroten, likopen termasuk ke dalam golongan
karotenoid. Telah banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat likopen terhadap
kesehatan. Likopen diketahui mempunyai kemampuan sebagai antioksidan dan dapat
melindungi tubuh terhadap berbagai macam penyakit seperti kanker dan penyakit
jantung. Tomat yang dihancurkan atau dimasak merupakan sumber likopen yang
lebih baik dibandingkan dengan tomat
mentahnya (Anonim, 2012c).
mentahnya (Anonim, 2012c).
Disamping
itu tomat memiliki kisaran pH yaitu
antara 4,0 dan 4,5. pH rata-ratanya antara 4,3 dan 4,4. Perubahan pH pada tomat telah ditemukan sejak tahun 1976. Hubungan antara pH dan kandungan padat (terutama gula) pada tomat berpengaruh signifikan
pada rasa tomat tersebut (Viranda, 2009).
antara 4,0 dan 4,5. pH rata-ratanya antara 4,3 dan 4,4. Perubahan pH pada tomat telah ditemukan sejak tahun 1976. Hubungan antara pH dan kandungan padat (terutama gula) pada tomat berpengaruh signifikan
pada rasa tomat tersebut (Viranda, 2009).
G. Wortel
Wortel merupakan jenis tumbuhan sayuran umbi.
Wortelini biasanya berwarna jingga atau putih dengan texstur serupa
kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.
Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 – 24 bulan) yang menyimpan
karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun
kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih.
Semakin jingga, merah, atau ungu warnanya, semakin tinggi kandungan
vitamin A-nya. Adanya warna disebabkan oleh pigmen karoten. Dalam bentuk
beta-karoten, wortel bisa pula berperan sebagai antioksidan,
yaitu memberi perlindungan pada tubuh terhadap pengaruh negatif yang
merusak dari radikal bebas. pemanasan mampu meningkatkan aktivitas
antioksidan wortel rata-rata 34% lebih tinggi daripada dalam
keadaan mentah (Anonim, 2012d).
- H. Bayam (Amaranthus spp.)
Bayam (Amaranthus
spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai
sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik. Tumbuhan ini dikenal
sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. Kandungan besi pada bayam relatif
lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan penyusun sitokrom,
protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi penderita
anemia. Bayam mengandung amarantin (jenis pigmen), rutin (jenis
flavonoid) dan purin (pembentuk DNA). Keunggulan bayam terletak pada kandungan
vitamin A, vitamin C, riboflavin dan asam folat pembentuk vitamin B kompleks,
asam amino thiamin dan niasin (Anonim, 2012e).
- I. Aquadest
Aquades atau
biasa di sebut air suling merupakan air hasil penyulingan (diuapkan dan
disejukan kembali). Air suling juga memiliki rumus kimia pada air umumnya yaitu
H20 yang berarti dalam 1 molekul terdapat 2 atom hidrogen kovalen
dan atom oksigen tunggal. Molekul pada H20 berbentuk asimetris.
Karena molekul air asimetris dan atom oksigen memiliki elektronegativitas lebih
tinggi dari atom hidrogen, ia membawa muatan negatif sedikit, sedangkan atom
hidrogen sedikit positif. Akibatnya, air adalah molekul polar dengan momen
dipol listrik atau tidak sama dengan 0. Air juga dapat membentuk dalam jumlah
yang besar ikatan hidrogen antarmolekul untuk molekul ukurannya. Aquadest juga
biasa digunakan dilaboratorium sebagai zat pelarut (Anonim, 2011b).
BAB III. METODELOGI PRAKTIKUM
- A. Waktu dan Tempat
Praktikum
Aplikasi Teknik Laboratorium ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 31
Oktober 2012 pukul 08.30 – 12.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Kimia Analisa
& Pengawasan Mutu Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan
Teknologi Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
- B. Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan pada praktikum adalah sebagai berikut:
– timbangan analitik - pipet volume
– timbangan analitik - pipet volume
- gelas
ukur
- wadah
- gelas
kimia
- tabung reaksi
- pisau
- hot plate
- batang
pengaduk
- saringan
-
spektrofotometer
- pipet tetes
-
blender
- rak tabung
Bahan-bahan
yang digunakan pada praktikum adalah sebagai berikut:
– tomat segar - aseton phosphate
– tomat segar - aseton phosphate
- tomat
rebus
- kertas saring
- bayam
ungu
- air
- bayam
hijau
- kertas lakmus
-
wortel
- kertas label
-
aquades
- tissue roll
- C. Prosedur Praktikum
Prosedur
praktikum yakni sebagai berikut :
Ekstraksi
pigmen tanaman yang larut dalam air.
- Tomat rebus ditimbang 100 gram.
- Kemudian dimasukkan kedalam blender. Ditambahkan 100 ml aquadest dan blender selama 2 menit. Disaring menggunakan kertas saring.
- Diukur dan dicatat Ph hasil saringan.
- Diulangi tahap 1-3 untuk tomat rebus.
- Dibandingkan perbedaan intensitas warna antara yang mentah dan direbus.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
- A. Hasil
Hasil yang
diperoleh dari praktikum adalah sebagai berikut :
Tabel .
Hasil Pengamatan Spektofotometer dan Pigmen pada Tanaman.
No.
|
Bahan
|
Panjang
Gelombang (nm)
|
Absorbansi
|
pH
|
1
|
Tomat
segar
|
650
|
0,013
|
4,5
|
2
|
Tomat
rebus
|
650
|
0,037
|
4
|
3
|
Wortel
|
650
|
0,864
|
5
|
4
|
Bayam
hijau
|
500
|
0,689
|
5
|
5
|
Bayam ungu
|
400
|
0,328
|
6
|
Sumber: Data
Primer Praktikum Aplikasi Teknik Laboratorium, 2012.
- B. Pembahasan
- Pigmen pada tanaman
Praktikum
kali ini mempelajari tentang pigmen warna pada tanaman. Ada banyak pigmen
pembentuk warna yang ada pada tanaman, seperti klorofil yang memberi warna
hijau, antosianin yang memberi warna merah, karatenoid pemberi warna kuning dan
xantofil yang biasanya bersama klorofil. Hal ini sesuai dengan Yetty
(2011) bahwa, tanaman memiliki beberapa pigmen pemberi warna, seperti Klorofil
yang merupakan kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan.
Selain itu juga terdapat karotenoid yang merupakan pigmen penyebab warna
merah, orange dan kuning. Antosianin yang merupakan warna paling penting dalam
tumbuhan dan merupakan pigmen yang berwarna kuat dan larutan air. Antosianin
memberi warna merah, merah muda, ungu dan biru. Karena sifat ion antosianin,
intensitas dan warnanya tergantung pada pH.
- Absorbansi
Pada
praktikum yang dilakukan penentuan absorbansi pada tomat rebus dilakukan dengan
menggunakan alat yaitu spektofotometer.Hasil praktikum menunjukkan bahwa
absorbansi dari tomat rebus 0,037 bila dibandingkan dengan absorbansi dari
tomat mentah yang memiliki absorbansi 0,013 absorbansi dari tomat rebus jauh
lebih tinggi hal ini disebabkan karena tomat rebus yang sebelumnya telah
direbus dan dicampurkan dengan aquadest lebih pekat dibandingkan dengan tomat
mentah. Hal ini sesuai dengan (Mentari, 2012) bahwa dalam penentuan absorbansi
larutan jika suatu larutan terlalu pekat, maka akan diperoleh absorbansi yang
sangat tinggi karena ada banyak molekul yang berinteraksi dengam sinar.
Akan tetapi, dalam larutan yang sangat encer, sangat sulit untuk melihat
warnanya. absorbansinya sangat rendah.
Penentuan
absorbansi pada tomat rebus dilakukan dengan pemanasan tomat selama beberapa
menit. Pemanasan pada tomat ini berpengaruh terhadap absorbansi yang dihasilkan.
Akan tetapi pemanasan hanya akan berpengaruh apabila suatu sampel dipanaskan
selama 30 menit. Pada tomat rebus yang di uji pada praktikum ini hanya
dilakukan dalam beberapa menit. Sehingga tidak terjadi efek pemanasan terhadap
absorbansi tomat rebus. Hal ini sesuai dengan pendapat
Wulan
(2001), bahwa pengujian pengaruh lama pemanasan terhadap absorbansi pigmen
menunjukkan bahwa pada umumnya penurunan absorbansi secara nyata terjadi
setelah pemanasan selama 30 menit.
- Ph
Hasil
praktikum yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pH dari tomat rebus yaitu 4
sedangkan pH dari tomat segar atau mentah sebesar 4,5. Hal ini menunjukkan
adanya perbedaan pH antara tomat yang sudah direbus dengan tomat yang masih
segar ini berarti pH tomat rebus yang menjadi sampel masih sesuai dengan pH
tomat segar. Hal ini sesuai dengan pendapat Viranda (2009) bahwa tomat
memiliki kisaran pH yaitu antara 4,0 dan 4,5. pH rata-ratanya antara 4,3 dan
4,4.
- Spektrofotometer
Pada
praktikum yang dilakukan penentuan absorbansi sampel digunakan alat yang
disebut spektrofotometer dimana alat ini berperan untuk mengabsorbsi cahaya
pada larutan sehingga larutan tersebut akan lebih mudah diketahui nilai
absorbansinya. Hal ini sesuai dengan
Anonim (2012a) bahwa, spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi.
Anonim (2012a) bahwa, spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi.
- Penambahan Aquadest
Pengenceran
merupakan salah satu hal yang sering dilakukan dalam pengujian sampel
menggunakan spektrofotometer. Pengenceran dilakukan agar bahan atau sampel
tidak terlalu pekat sehingga memudahkan dalam pembacaan pada spektrofotometer.
Reagen yang digunakan dalam pengenceran sampel biasanya aquadest karena mudah untuk
didapatkan. Hal ini sesuai dengan Anonim (2011b) yang menyatakan bahwa Aquades
atau biasa di sebut air suling merupakan air hasil penyulingan (diuapkan dan
disejukan kembali). Aquadest juga biasa digunakan dilaboratorium sebagai zat
pelarut.
- Larutan standar
Larutan
standar merupakan salah satu bahan yang digunakan saat uji spektrofotometer.
Larutan standar merupakan larutan yang mendapat perlakuan yang sama dengan
larutan yang dianalisis. Hal ini sesuai dengan menurut Basset (1994) bahwa,
Larutan baku/ larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah
diketahui. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan
buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan
yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan
menggunakan pipet volumetri dan ditempatkan di erlenmeyer.
- Warna dan Panjang Gelombang
Warna yang
dimiliki sampel saat uji spektrofotometer akan berkaitan dengan panjang
gelombang cahaya tertentu yang diterima. Salah satu contohnya adalah sampel
tomat rebus yang berwarna kemerahan sehingga saat diuji dengan spektrofotometer
maka diperoleh panjang gelombang sebesar 650 nm. Hal ini sesuai dengan
Anonim (2012b) bahwa, panjang gelombang sinar tampak untuk warna warna merah berada dalam kisaran 610-680 nm.
Anonim (2012b) bahwa, panjang gelombang sinar tampak untuk warna warna merah berada dalam kisaran 610-680 nm.
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang diperoleh dari hasl praktikum yang telah dilakukan yakni sebagai berikut :
- Prinsip kerja alat spektrofotometer yakni berdasarkan absorbsi cahaya oleh komponen yang akan dianalisa. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap oleh komponen yang akan dianalisa dan sisanya dipancarkan kembali.
- Proses pemanasan dapat meyebabkan rusaknya pigmen pada tanaman.
B.
Saran
Sebaiknya
sebelum melakukan praktikum, praktikan harus mengetahui dan memahami dengan
baik prosedur kerja terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan saat melakukan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2012a. Spektrofotometri. http://wwkhusnul.blogspot.com/2012/06/spekt
rofotometri.html. Diakses Pada tanggal 16 November 2012 Makassar.
rofotometri.html. Diakses Pada tanggal 16 November 2012 Makassar.
Anonim,
2012b. Laporan Praktikum Kimia Analis.http://tumpahanideku
.blogspot.com/2012/06/laporanpraktikumkimiaanalisis_3869.html.Diakses Pada tanggal 16 November 2012 Makassar.
.blogspot.com/2012/06/laporanpraktikumkimiaanalisis_3869.html.Diakses Pada tanggal 16 November 2012 Makassar.
Anonim,
2012c. Manfaat Hebat Tomat Bagi Kesehatan.
http://duniafitnes.com/nutrition/5manfaathebattomatbagikesehatan.html.Diakses Pada tanggal 16 November 2012 Makassar.
http://duniafitnes.com/nutrition/5manfaathebattomatbagikesehatan.html.Diakses Pada tanggal 16 November 2012 Makassar.
Anonim,
2012d. Kandungan Gizi Wortel. http://www.
pangupodit.com/2012/03/artikel-kandungan-gizi-wortel. Diakses Pada
tanggal 16 November 2012 Makassar.
pangupodit.com/2012/03/artikel-kandungan-gizi-wortel. Diakses Pada
tanggal 16 November 2012 Makassar.
Anonim,
2012e. Kandungan dan Manfaat Daun Bayam. http://www.sehatcommunity.com/2012/11/kandungan-dan-manfaatdaun-bayam.html#axzz2DDsnQ695.
Diakses Pada tanggal 16 November 2012 Makassar.
Anonim,
2011a. biologyeastborneo.com/…/Ekstraksi-adalah-suatu-proses-pemisahan-
Lucas, Howard J, David Pressman. Principles and Practice In Organic Chemistry).
Anonim,
2011b. Aquadest. http://chenyachirrup.blogspot.com/2011/04/
aquades.html. Diakses Pada sTanggal 06 Oktober 2012 Makassar.
aquades.html. Diakses Pada sTanggal 06 Oktober 2012 Makassar.
Anonim,
2011c. Ekstraksi . http://alchemistviolet.blogspot.com/2011/02/ekstr
aksi.html. Diakses Pada Tanggal 06 Oktober 2012 Makassar.
aksi.html. Diakses Pada Tanggal 06 Oktober 2012 Makassar.
Anonim,
2011d. Tomat. id.wikipedia.org/wiki/Tomat. Diakses Pada
Tanggal 06 Oktober 2012 Makassar.
Basset, J.,
1994, Vogel .Buku Teks Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Edisi ke- 4,
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Mentari, Sri
Rahayu. 2012. Absorbansi. http://www.scribd.com /doc/95126973/m Absorbansi.
Diakses pada tanggal 2 November 2012, Makassar.
Monroetiboti .2012.
Pigmen .http://monroetiboti.blogspot.com/2011/10/pigm
en.html. Diakses tanggal 15 Oktober 2012. Barru.
en.html. Diakses tanggal 15 Oktober 2012. Barru.
Viranda.
2009. Pengujian Kandungan Tomat. Universitas Indonesia. Jakarta.
Wulan, Siti
Narsito. 2001. Kemungkinan pemanfaatan Limbah Kulit Kakao sebagai Zat
Pewarna. Jurusan Teknologi Pertanian.
Yetty. 2011.Macam
Pigmen Daun Tanaman.
http://www.scribd.com/doc/83285827/Lap-1-Klorofil.
Diakses tanggal 4 November 2012. Barru.
http://kumalasarievhy.wordpress.com/2012/12/17/laporan-praktikum-spektrofotometri/
http://kumalasarievhy.wordpress.com/2012/12/17/laporan-praktikum-spektrofotometri/