Visit to salambiologi.blogspot.com
A. Tujuan
1.
Menbuat preparat akar bawang merah dan bawang putih
menggunakan metode squash dengan pewarnaan acetocarmin.
2.
Menganalisis
hasil pembuatan akar bawang merah dan bawang putih menggunakan metode squash
dengan pewarnaan acetocarmin.
B. Landasan Teori
Proses pertumbuhan tumbuhan berada
pada ujung akar dan apeks batang pada bagian meristem. Proses pembelahan sel
dimulai dengan pembelahan intinya dan selanjutnya terjadi pembelahan sel.
Pembelahan
sel secara mitosis pembelahan inti selnya telah didahului dengan terjadinya
beberapa perubahan yang sangat pentingyaitu terbentuknya kromosom dalam inti
sel selama berlangsungnya proses pembelahan tersebut. Pada pembelahan sel
secara mitosis meliputi 4 tahapan yaitu :
1.
Profase,
sentrosoma membelah menjadi mikrotubula aster yang terpisah. Ujungnya memanjang
dan sentrosoma menjauh. Kromatin menduplikasi dan berkondensasi menjadi
kromosom yang terikat pada sentromer, sentromer diikat kinetokor
2.
Metafase,
selubung nukleus pecah, mikrotubula masuk daerah nukleus, mikrotubula kinetokor
mengatur letak dan arah kromosom pada bidang ekuator yang diseimbangkan oleh
gaya tarik menarik sama kuat dari kedua kutub pembelahan
3.
Anafase,
kromosom terbelah menjadi 2 kromatid, setiap kromatid bergerak ke kutub yang
berlawanan, selanjutnya berkumpul di kutub pembelahan
Telofase,
selubung nukleus terakit kembali disekeliling tiap kromosom baru, kromosom
berubah menjadi kromatin. Serat gelendong hilang, terbentuk karyotheca.
Nukleolus muncul, bintang kutub mejadi sentriol, mengganda menjadi dua,
diselaputi sentrosom. Gentingan pada bidang equator sampai ketengah putus
tebentuk dua sel anak, masing-masing mengandung kromosom tetap 2n.
C. Prosedur
Melakukan
pengakaran bawang merah dan banwang putih selama 10 hari . Akar bawang yang
sudah tumbuh dipotong sepanjang 5 mm dari ujung akar, diambil pada pukul 01.00,
06.00, 11.00, 16.00 dan 21.00. Pemfiksasian
irisan-irisan ujung akar dalam botol flakon berisi larutan asam asetat
glasial45% pada suhu 40C selama 15 menit. Pencucian dengan cara
mengganti larutan fiksatif dengan aquadest sebanyak dua kali.
Penghidrolisisan akar bawang menggunakan HCL 1 N suhu 60o
dalam pemanas selama 5 menit (sampai akar menjadi transparan). Pencucian dengan
cara mengganti larutan HCL 1 N dengan aquadest sebanyak dua kali menggunakan
bantuan spuit.
Pewarnaan
menggunakan acetocarmin selama 2 jam di dalam botol flakon. Mengganti
acetocarmine dengan gliserin 1 ml untuk merendam irisan akar sebagai larutan
stok. Afixing dengan mengambil sediaan akar bawang dari botol flakon dengan
kuas, selanjutnya meletakan diatas gelas benda dan memotong dengan menggunakan
silet tajam sepanjang 2 mm dari pangkal akar untuk dibuang(yang warnanya lebih
terang).
Mounting
dengan memberi sedikit larutan gliserin pada akar selanjutnya memencetnya
dengan deck glass. Caranya adalah mendorong deckglass dengan di squash.
Penyegelan tepi deck glass menggunakan kutek transparan. Mengamati dibawah
mikroskop dan melakukan analisis.
D. Hasil Pengamatan
Pukul
|
Bawang
putih
|
Bawang
merah
|
Keterangan
|
01.00
|
Perbesaran 400 x
Inti sel
Inti sel
|
||
06.00
|
Perbesaran 400 x
Inti sel
Inti sel
|
||
11.00
|
Perbesaran 400 x
Fase anafase
Inti sel
|
||
16.00
|
Perbesaran 400x
Inti sel
Fase anafase
Inti sel
|
||
21.00
|
Perbesaran 400x
Inti sel
Inti sel
|
E. Pembahasan
Preparat squash akar bawang merah
dan putih tidak menunjukkna perbedaan yang berarti pada fase-faase yang
ditunjukkanya. Fase pembelahan terjadi dengan presentase lebih besar pada pukul
11.00 wib dengan ditemukanya beberapa fase anafase yang tidak mudah dijumpai
pada preparat squash akar pada jam yang lainya.
Secara umum preparat terwarnai
dengan baik, Inti sel (dalam hal ini kromosom) terwarna merah lebih kuat
dibandingkan dengan sitoplasma ataupun organel sel lainya. Preparat tampak
tipis dan bersih, selain itu warnanya kontras dan tidak terdapat gelembung
udara. Pada jam tertentu seperti jam 11.00 Wib teramati adanya fase anafase
pada mitosis. Preparat tidak gosong, dapat dikatakan preparat squash akar
bawang cukup representatif.
F. Kesimpulan
1. Preparat
akar bawang merah dan bawang putih dapat dibuat menggunakan metode squash
dengan pewarnaan acetocarmin.
2. Acetocarmine
dapat mewarnai preparat akar bawang merah dan bawang putih dengan baik.
3. Pada pukul
11.00 WIB teramati fase mitosis.
G. Saran
1.
Dalam
pembuatan preparat harus memperhatikan waktunya untuk hidrolisis dan pewarnaan.
2. Dalam
squashing harus ditekan, agar sel-selnya
terpisah-pisah dan dapat diamati fase-fasenya.
H. Daftar
Pustaka
Mulyani, Sri. 2010. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Rudyatmi, Ely. 2012. Bahan Ajar
Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
http://uruzukuyo.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-pembuatan-preparat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar