Visit to salambiologi.blogspot.com
A.
Latar Belakang
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran
zat-zat makanan (nutrien) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya
dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk
pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organik (protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan untuk melihat
gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau non motil,
medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Ratna Hadioetomo. 1990).
Untuk keperluan hidupnya, semua
makhluk hidup memerlukan bahan makanan. Bahan makanan ini diperlukan untuk
sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energi. Demikian juga dengan
mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan organik dan
anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient (zat
gizi), sedang proses penyerapanya disebut proses nutrisi. Peran utama nutrien
adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron
dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan
makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber
aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen (Zaif. 2009).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan
yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan
mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan
media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni
dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Indra, 2008).
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui beberapa jenis media mikroba berdasarkan komposisi dan
konsistensinya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme sebagai mahluk hidup sama dengan
organisme hidup lainnya sangat memerlukan energi dan bahan-bahan untuk
membangun tumbuhannya, seperti dalam sintesa protoplasma dan bagian-bagian sel
yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut nutrien. Untuk memanfaatkan
bahan-bahan tersebut, maka sel memerlukan suatu kegiatan-kegiatan, sehingga
menyebabkan perubahan kimia di dalam selnya. Semua reaksi yang terarah yang
berlangsung di dalam sel ini disebut metabolisme. Metabolisme yang melibatkan
berbagai macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat berlangsung atas
bantuan dari suatu senyawa organik yang disebut katalisator organik atau biasa
disebut biokatalisator yang dinamakan enzim. Untuk dapat memahami tentang
nutrisi dan metabolisme ini, pengetahuan dasar biokomia sangat dibutuhkan
(Natsir Djide dan Sartini. 2006).
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran
zat-zat makanan (nutrien) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya
dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk
pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organik (protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan untuk melihat
gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau non motil,
medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Ratna Hadietomo, 1990).
Suatu medium yang mengandung substansi kompleks
seperti ekstrak daging, trifton, darah dan juga dapat disebut medium buatan
atau medium kompleks. Sebagai lawannya kita aduk medium yang masing-masing
medium yang ditentukan. Medium sintetik mungkin sangat rumit atau atau sangat
berbeda sesuai dengan mikroorganisme tertentu yang hendak ditumbuhkan untuk
sebagian besar medium sintetik hanya digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme
dilaboratorium penelitian. Banyak medium saringan lain yang serupa dengan kaldu
yang mengandung makanan (Pelozar, 1996).
Mikroorganisme dapat menggunakan
makanan dalam bentuk padat dan dapat pula yang hanya menggunakan bahan-bahan
dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme yang menggunakan makanannya
dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik. Mikroorganisme yang dapat
menggunakan makanannya dalam bentuk cairan atau larutan disebut holofitik. Ada
beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padatan,
tetapi makanan tersebut sebelumnya harus dicerna, di luar sel dengan bantuan
enzim ekstraseluler (Iptek, 2009).
Peran utama nutrien adalah
sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam
reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan
makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber
aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen. “Selain
itu, secara umum nutrient dalam media pembenihan harus mengandung seluruh
elemen yang penting untuk sintesis biologik oranisme baru (Arfiandi. 2009).
Tiap sel harus mensintesis
sendiri konstituen tubuhnya dari zat-zat sederhana yang ditemukan dalam lingkungannya.
Kebanyakan dari zat-zat ini berupa makanan dalam bentuk suspensi atau larutan
yang ditemukan dalam air laut, sungai, danau, air selokan (gorong), atau
bahan-bahan organik lain yang mengalami penguraian, dan sebagainya. Sifat kimia
dan fisika dari habitat ini menentukan jenis organisme yang dapat tumbuh atau
hidup di lingkungan itu (Widya. 2009).
Menurut (Pelozar. 1996) Klasifikasi medium berdasarkan
fungsinya digolongkan menjadi 7 golongan, yaitu:
1. Medium umum, media yang ditambahkan bahan-bahan
yang bertujuan menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh Nutrien
Agar (NA) untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato Dextose Agar (PDA)
untuk menstimulir pertumbuhan fungi.
2. Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan
tipe pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan
perubahan-perubahan kimia tertentu misalnya, medium tetes tebu
untuk Saccharomyces cerevisiae.
3. Media diperkaya (enrichment media), media yang
ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang
diinginkan. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang
jumlahnya sedikit dalam suatu campuran berbagai mikroba contoh Chocolate media
dan Yeast-Extract-poptasium Nitrat Agar.
4. Media selektif, merupakan media yang
ditambahkan bahan-bahan tertentu yang akan menghambat pertumbuhan mikroba yang
tidak diinginkan yang ada dalam suatu spesimen. Inhibitor yang digunakan berupa
antibiotik, garamk dan bahan-bahan kimia lainnya.
5. Media differensial, merupakan media yang
ditambahkan bahan-bahan kimia atau reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba
yang tumbuh memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat
dibedakan dengan jenis lainnya.
6. Medium penguji (Assay medium), yaitu
medium dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa
tertentu dengan bantuan bakteri misalnya medium untuk menguji vitamin-vitamin,
antibiotika dan lain-lain.
7. Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu
medium spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu
bahan, misalnya medium untuk menghitung jumlah bakteri E. coli air
sumur.
BAB III METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya Praktikum ini
adalah :
Hari/
Tanggal : Senin/ 2 Juli 2012
Waktu
: 08.00 wita sampai selesai
Tempat
: Laboratorium Mikrobiologi Lantai 2 Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Alauddin Makassar.
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Adapun Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
labu erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, neraca analitik, batang pengaduk,
bunsen, autoklaf, kulkas, corong, pisau, incubator, hot plate, dan stirrer.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini
adalah kentang, dekstrosa, bacto agar, air suling, ekstrak daging, pepton,
kapas dan kertas saring, karet gelang, kapas, almunium foil,
C. Prosedur Kerja
1.
Medium nutrient agar (NA)
a.
Cara kerja komposisi I
1)
Timbang dengan teliti masing-masing bahan, larutkan
dalam air suling 500 ml, lakukan pemanasan sambil diaduk hingga homogen.
2)
Tutup wadah dengan baik, sterilkan dengan menggunakan
autoklaf pada tekanan 2 atm, suhu 121oC selama 15 menit.
b.
Cara kerja komposisi II
1) Timbang dengan teliti seluruh bahan, perhatikan
daging yang digunakan adalah yang bebas lemak, yang diiris kecil (seperti
dadu), lalu dibersihkan.
2) Selanjutnya daging direbus dalam 500 ml air hingga
mendidih selama 15-20 menit, kaldu disaring dengan kapas atau kertas saring
(bila masih keruh lakukan penyaringan ulang), tambahkan air yang hilang selama
perebusan tadi hinggs 500 ml.
3) Masukkan pepton dan agar, aduk hingga homogen,
selanjutnya tutup wadah dengan kapas, sterilkan dalam autoklaf.
2.
Medium Potato Dekstrosa Agar (PDA)
1)
Timbang bahan dengan teliti, kentang berupa potongan
kecil seperti dadu.
2)
Kentang direbus dalam 500 ml air,hingga mendidih
selama 20 menit, lalu disaring dengan kapas atau kertas saring, tambahkan air
hingga 500 ml.
3)
Masukkan dekstrosa dan agar, aduk hingga homogen,lalu
ditutup.
4)
Tutuplah wadah dengan kapas dan sterilkan dalam
autoklaf.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari percobaan ini adalah
sebagai berikut:
No.
|
Laboratorium
mikrobiologi
|
Keterangan
|
1.
|
Medium NA
|
a. Sebelum
Warna : Coklat
Konsentrasi : Cair
b.Sesudah
Warna:Kuning Kecoklatan
Konsentrasi: Semi Padat
|
2.
|
Medium PDA
|
a. Sebelum
Warna :
Kuning
Konsentrasi : Cair
b.Sesudah
Warna : Kuning emas
Konsentrasi : Semi Padat
|
B.
Pembahasan
Dari hasil pengamatan diatas didapatkan hasil bahwa
medium potato dektrosa agar (PDA), merupakan subtrak yang paling baik untuk
tumbuh mikroorganisme, sebelum melakukan pemanasan medium PDA, warna yang
timbul berupa kuning. Dengan konsiten cair. Setelah melakukan sterilisasi
medium PDA, warna yang timbul berupa warna kuning kecoklatan. Dengan
konsistensi semi padat. PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast
dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu
sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah
cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang, 2% glukosa sehingga baik
untuk pertumbuhan kapang, dekstrosa dan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri.
Medium Nutrien Agar (NA) juga merupakan subtrak yang
baik untuk tumbuh dan berkembangbiak mikroorganisme. Pada saat sebelum
melakukan pemanasan Nutrien Agar (NA) warna yang timbul berupa coklat susu dan
konsitensi cair. Dan sesudah melakukan pemanasan Nutrien Agar (NA) warna yang
timbul berupa kuning kecoklatan dengan konsentrasi semi padat. NA digunakan
untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam
artian mikroorganisme heterotrof. Untuk komposisi nutrien agar adalah eksrak
beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L.
Kandungan pepton dan beef ekstrak pada medium NA dan
PDA tersebut digunakan sebagai komponen yang penting bagi pertumbuhan bakteri
karena kandungan protein hewaninya yang tinggi. Berdasakan komposisinya, NA
termasuk ke dalam medium semisintetik, yaitu medium yang komponen dan
takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui secara pasti.
Sedangkan berdasarkan fungsinya, NA termasuk ke dalam medium umum, yaitu medium
yang dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroorganisme.
Kedua teknik ini sering digunakan untuk menumbuh
kembangkan mikroba pada medium, dan diharapkan pertumbuhan mikroba tersebut
tumbuh dengan baik.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diambil dari hasil praktikum
yang telah dilakukan bahwa Medium Potato Dextrosa Agar (PDA) konsistensinya
berbentuk padat dan berwarna kuning yang berfungsi untuk menumbuhkan atau
mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast
dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. Sedangkan Medium Nutrien
Agar (NA) konsistensinya berbentuk padat dan berwarna kuning yang berfungsi
untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam
artian mikroorganisme heterotrof.
B.
Saran
Adapun saran dari pelakasanaan praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1.
Sebaiknya alat – alat dalam praktikum harus steril
sehingga tidak terjadi kontaminasi di dalam Laboratorium.
2.
Dalam
melaksanakan praktikum, dilakukan secara jelas oleh asisten agar para praktikan
dapat lebih memahami.
DAFTAR PUSTAKA
Arfiandi. Media
pertumbuhan bakteri, http://freebussines.blogspot.com/, (09 November 2009).
Iptek,Pembuatan
medium. http://www.berita iptek.com/images/ratnon, (09
November 2009).
Natsir Djide dan
Sartini, Mikrobiologi farmasi Dasar, Universitas Hasanuddin;
Makassar, 2006.
Zaif. Nutrisi Mikroba, Sebuah Esensi Dasar Untuk Kehidupan Mikroba. http: // zaifbio. wordpress. com/
2009/01/31/ nutrisi-mikroba-sebuah-esensi-dasar-untuk-kehidupan-mikroba/.
Hadioetomo
Ratna, Mikrobiologi Dalam Praktek (Jakarta:PT.Gramedia, 1990)
Pelozar, Dasar-Dasar
Mikrobiologi, (Universitas Indonesia: Jakarta, 1996).
Widya. Media
pertumbuhan bakteri, http://www.blogger.com/blog-this-g, (09 November 2009).
http://andy-manchunian.blogspot.com/2012/11/laporan-lengkap-mikrobiologi-medium.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar